Seruni.id – Malam itu hujan sangat lebat. Sahabat saya datang berkunjung ke rumah dengan pakaian sudah basah kuyup. Padahal, ia sudah menggunakan payung. Ketika hendak pulang, sahabat saya ini kembali memakai pakaiannya lengkap dengan kaos kaki. Ketika saya sarankan untuk tetap memakai daster saya plus jilbab saja, karena sudah malam dan hujan pula, dia menolak.
“Barangkali Allah memanggil saya saat ini, saya ingin dipanggil dalam keadaan tertutup aurat dan rapi,” jawabnya.
Jleb … Benar-benar hati ini tertohok rasanya. Masya Allah, seringkali kita lupa bahwa semua yang kita lakukan adalah dalam rangka menuju Allah. Bahwa kematian itu pasti, kita paham. Hanya seringkali kepahaman itu tidak selalu tercermin dalam perilaku sehari-hari.
Bahwa sebagai istri kita harus sungguh-sungguh menjalani peran itu. Melayani suami dengan sepenuh hati, berusaha menyenangkan hatinya, menyambutnya dengan senyum, dan selalu ada kapanpun beliau butuh. Setiap hari, setiap jam, setiap saat, dan tiap waktu. Karena kita tidak tahu kapan Allah memanggil kita.
Kita ingin menghadap Allah dalam keadaan sebagai istri yang di-ridhai suami, karena ridha suami adalah ridha Allah. Siapa tahu saat itulah Allah memanggil kita.
Bahwa sebagai ibu, kita harus sungguh-sungguh menjalani peran itu. Memberi teladan yang baik, beribadah tepat waktu, bicara yang baik dan benar pada anak, tidak marah kecuali untuk kebaikan mereka, karena kita selalu sadar bahwa anak adalah amanah yang Allah akan mintakan pertanggung-jawabannya kelak.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
“Ayah Justru Memeluk, Bukan Membentak Meski Saya Sering Ketus”
[/su_box]
Setiap hari, setiap jam, setiap saat, dan setiap waktu karena kita tidak tahu kapan Allah akan memanggil. Kita ingin menghadap Allah dalam keadaan sebagai ibu yang baik, dan siapa tahu saat itulah Allah memanggil kita.
Sebagai anggota masyarakat, sebagai karyawan di tempat kerja, sebagai anak, sebagai menantu, sebagai mertua, sebagai … Semua akan diminta pertanggung-jawabannya.
Artinya, setiap saat, sedang dalam peran apa pun, di manapun, dalam keadaan apa pun, senang maupun sedih, sehat maupun sakit, lapang maupun sempit, hendaknya selalu berbuat yang terbaik.
Allah mencintai orang yang berbuat ahsan. Sungguh-sungguh melakukan yang terbaik. Siapa tahu, “Allah memanggil saya saat ini”.
Oleh: Dewi Yulia
Dikutip dari Buku Ketika Cinta Digugat: Barangkali Allah Memanggil Saya saat Ini