Hijrah  

Berawal dari Tantangan Berpuasa, Wanita Pemabuk Ini Menjadi Mualaf

Berawal dari Tantangan Berpuasa, Wanita Pemabuk Ini Menjadi Mualaf
aboutislam.net

Seruni.id – Berbicara tentang hidayah berarti membahas hal paling penting dan menjadi kebutuhan besar dalam kehidupan manusia. Betapa tidak, hidayah adalah sebab utama keselamatan hidup manusia di dunia pun akhirat. Namun, hidayah tidak bisa datang secara tiba-tiba, melainkan berproses. Seperti halnya hidayah yang datang kepada, Persephone Rizvi, wanita pemabuk yang menjadi mualaf.

Berawal dari Tantangan Berpuasa, Wanita Pemabuk Ini Menjadi Mualaf
Berawal dari Tantangan Berpuasa, Wanita Pemabuk Ini Menjadi Mualaf

Dijuluki Sebagai Party Girl

Jauh sebelum dirinya memeluk Islam, kisah hidupnya sangat dramatis. Bagaimana tidak, dulu ia sangat menyukai pesta, dan mabuk-mabukan. Tak heran jika Rizvi mendapatkan julukan sebagai “Party Girl”. Semua itu dilakukan semata-mata hanya ingin mendapatkan kesenangan.

“Aku pikir aku menemukan kesenangan saat mabuk bersama teman-temanku. Kadang aku melakukan itu di apartemen milik orang lain. Kadang di balik mobil dan aku sudah seperti ini sejak berumur 12-13 tahun,” ujarnya seperti yang dikutip dari muslim.okezone.com, Senin (21/10/2019).

Seiring berjalannya waktu, ia seakan menyadari bahwa jalan hidupnya selama ini salah. Minum minuman keras, mengonsumsi obat-obatan terlarang justru membuatnya hidupnya semakin terasa hampa.

“Panggilan terbesar adalah ketika saat malam hari aku sangat mabuk. Aku hanya ingat bahwa bangun di rumah sakit dengan alat infus yang tersambung. Aku sangat kecewa kepada dunia ini?” ucapnya.

“Itu membawaku pada perasaan bahwa tidak ada lagi jalan keluar dan mungkin bunuh diri adalah pilihan yang sangat tepat. Aku tahu pada saat itu aku sangat membutuhkan pertolongan. Aku membutuhkan hal seperti rehabilitas dan menemukan jalan keluar,” tambahnya lagi.

Proses Rizvi Menemukan Islam dalam Hidupnya

Lantas, bagaimana proses wanita pemabuk ini dalam menemukan Islam dalam hidupnya? Ternyata awal dirinya mengenal Islam itu ketika rekan kerjanya mengajak dan menantang Rizvi untuk berpuasa.

“Aku berpikir untuk pindah ke agama Islam ketika rekan kerjaku (Tawheeda) di PPI Call Center mengajak dan menantang untuk berpuasa. Saat benar-benar puasa, itu memberi suatu tujuan yang tinggi, seperti merasakan kesulitan pada diri Anda,” tutur Rizvi.

“Itu benar-benar menguras mental dan fisik, dan saya pikir itu adalah hal yang penting bagiku. Sebab aku harus berjuang di sekitar orang lain, tetap sibuk, dan berdoa membuat Anda jauh dari dunia luar. Itu membuat Anda lepas dari segala sesuatu yang terjadi,” ucapnya.

Dan singkat cerita, tantangan puasa tersebutlah yang membuatnya menemukan hidayah untuk menjadi mualaf. Islam membuat dirinya jauh lebih baik.

“Sejak memeluk Islam, aku tidak pernah lagi masuk rumah sakit. Bahkan aku melepaskan anti-depresiku. Aku lebih sadar akan kesehatan dan pasti lebih sadar, lebih disiplin,” katanya. Rizvi berterimakasih kepada Tawheeda, teman yang mengenalkan Islam.

[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Kisah Fisikiawan Muslim Pakistan yang Terlupakan Diangkat dalam Film Dokumenter
[/su_box]

Jawaban dari semuanya masalah yang dialami Rizvi ternyata ada pada Islam. Sebab, ia menemukan kedamaian seteleh memeluk agama ini. Semoga Rizvi bisa menata hidup menjadi lebih baik lagi, agar bisa menjadi wanita sholehah, dan semoga istiqomah dalam keislamannya. Aamiin Yaa Rabbal’alamin.