Kenali 7 Cara Membedakan Henna Asli atau Palsu

Kenali 7 Cara Membedakan Henna Asli atau Palsu
hellosehat.com

Seruni.id – Tahukah kamu bagaimana cara membedakan henna asli atau palsu? Sebelum membahas lebih jauh mengenai henna. Perlu kita ketahui, bahwa penggunaan henna saat ini tengah marak di masyarakat, tidak hanya digunakan untuk melukis tangan di hari istimewa, henna kerap dipakai untuk mewarnai kuku dan rambut. Meski banyak yang meyakini, bahwa pewarna yang satu ini aman untuk digunakan, namun tiak menutup kemungkinan henna yang kamu gunakan justru palsu, loh.

Kenali 7 Cara Membedakan Henna Asli atau Palsu
ohayo.co.id

Apalagi, sempat ada pernyataan dari American Academy of Dematology, bahwa tato henna bisa menyebabkan alergi. Henna yang dimaksud, ialah yang sudah terkontaminasi dengan bahan kimia. Nah, untuk menghindari agar hal ini tidak terjadi, pandai-pandailah untuk bisa membedakan mana henna asli dan palsu.

Memang tidak mudah untuk mengetahui apakah bahan henna yang digunakan adalah bahan yang aman atau tidak. Namun, dengan beberapa cara yang akan Seruni berikan ini, bisa kamu jadikan sebagai petunjuk, agar lebih teliti lagi. Berikut yang telah Seruni rangkum dari berbagai sumber:

1. Bentuk dan Tekstur

Untuk membedakan mana henna asli dan palsu, lihatlah dari segi bentuk dan teksturnya. Pada henna yang asli, umumnya akan berbentuk bubuk, sehingga masih alami dan belum tercampur dengan zat kimia berbahaya. Nah, kamu harus berhati-hati dengan henna yang berbentuk pasta ataupun cairan. Sebab, bisa saja henna tersebut palsu dan sudah tercampur dengan bahan kimia.

Henna yang masih berbentuk bubuk, sebelum digunakan, masih harus ditambahkan sejumlah bahan lagi. Seperti kayu putih, air lemon, atau teh pekat agar hasilnya lebih tahan lama. Sedangkan, henna yang sudah dalam bentuk cairan atau pasta dan dibungkus, tidak lagi memerlukan bahan tambahan.

Selain itu, teknik mengaplikasikan henna yang berbentuk pasta, tidak lagi diukir, melainkan dilukis. Seruni saranin, jika ingin menggunakan henna, sebaiknya pilihlah yang berbentuk bubuk, agar bisa tahu apakah henna tersebut masih segar, alami, atau sudah terkandung zat kimia berbahaya.

2. Komposisi atau Kandungan di Dalamnya

Biasanya henna alami dibuat dengan menggunakan bahan-bahan herbal seperti bubuk henna (lawsonia inermis) yang kemudian diracik dengan campuran perasan jeruk lemon, essensial oil dan gula. Sedangkan henna yang berisiko alergi bisanya terdapat kandungan para-phenylenediamine (PPD) yang lebih dikenal tar batubara.

PPD sendiri kerap digunakan pada campuran cat rambut. Perlu diketahui, bahwa senyawa ini akan memberikan efek warna hitam pekat pada henna dengan tekstur yang lebih kental dan efeknya yang tahan lama. Bahkan, bagi beberapa orang dengan kepekaan khusus. produk berbahan PPD ini akan menyebabkan alergi.

Gejalanya bisa berupa ruam, gatal, peradangan, timbul keloid, kulit melepuh, hingga bekas luka yang membentuk relief di sekitar kulit. Dampak yang paling mengerikan ialah gangguan pernapasan, hati, hingga penyakit kanker darah. Sebaiknya, dalam membeli produk apapun, alangkah lebih baik mengecek komposisinya untuk melihat kandungan apa saja yang ada di dalamnya.

3. Warna Akhir Setelah Henna Mengering

Salah satu cara paling mudah membedakan henna asli atau palsu, yaitu melihat dari warna akhir setelah henna mengering. Setelah kering, pastinya henna akan rontoh dan menyisakan warna orange di kulit. Warna ini nantinya akan berubah semakin gelap (beroksidasi) menjadi reddish-brown (cokelat kemerahan) dalam waktu 48 jam.

Warna akhir ini tergantung pada sifat kimia di kulit atau tubuh pemakai, beda orang bisa beda level warnannya. Sedangkan warna black henna akan tetap berwarna hitam, baik ketika diaplikasikan pun setelah mengering.

4. Jangka Waktu Henna Mengering

Segala sesuatu yang alami memang membutuhkan proses yang lebih lama dibandingkan dengan produk berbahan kimia yang dapat mengubah sesuatu secara instan atau super cepat. Serbuk dari tumbuhan henna biasanya berwarna hijau dan akan berubah warna menjadi merah kecokelatan ketika dicampurkan dengan air. Hingga tahap ini, henna terbilang aman untuk diaplikasikan.

Membedakan henna asli atau palsu, biasanya untuk henna yang alami akan menghasilkan warna dengan waktu 8-8 jam. Itupun belum memunculkan warna seutuhnya, mereka masih membutuhkan waktu sebanyak 24-48 jam untuk menghasilkan warna yang sempurna.

Warna henna alami biasanya akan semakin jelas dan bertahan lama mencapai batas waktu maksimal 10 hari. Tergantung dari cara peracikannya. Sementara untuk henna yang udah terakomodasi dengan bahan kimia, mereka hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja.

5. Aromanya

Selain dari tekstur, warna, dan proses pengaplikasiannya. Membedakan henna asli atau palsu bisa tercium dari aromanya. Jika wangi yang dihasilkan beraroma herbal, jamu, potongan rumput dan sejenisnya, dapat dipastikan henna tersebut asli. Namun, jika baunya seperti bahan kimia yang menyengat dan tidak mengenakan, maka lebih baik dihindari.

6. Tes Kepekaan Kulit

Ini menjadi hal paling penting sebelum kamu mengaplikasikan henna. Sebaiknya lakukan tes kulit terlebih dahulu. Caranya dengan memakai segaris di kulit atau di belakang telinga, tunggu sekitar 30 menit hingga mengering. Jika tidak terjadi reaksi alergi, maka lanjutkan saja pemakaiannya.

7. Membedakan Henna

Teliti terlebih dahulu ketika hendak membeli atau menggunakan henna. Apakah henna tersebut digunakan untuk merwarnai rambut atau henna yang khusus digunakan melukis kulit. Apabila tidak tertera, atau tidak dikhususkan untuk bagian tubuh tertentu, usahakan meneliti kandungan bahannya dengan membaca komposisi pada kemasan.

Baca Juga: Anjuran Memakai Henna Bagi Wanita

Demikianlah beberapa panduan cara membedakan henna asli atau palsu, yang bisa diperaktekan langsung ketika akan membelinya. Nah sebaiknya, kamu juga bisa menghindari untuk menggunakan jasa melukis tato temporer yang kerap berkeliaran di tempat wisata, ya. Sebab, bisa saja mereka menggunakan henna berwarna hitam yang berisiko menimbulkan alergi. Jangan sampai keindahan goresan henna mengorbankan kulitmu, ya!