7 Cara Tepat Menjemur Bayi Agar Mendapatkan Manfaat Sehatnya

7 Cara Tepat Menjemur Bayi Agar Mendapatkan Manfaat Sehatnya
beritagar.id

Seruni.id – Menjemur bayi di bawah sinar matahari bukan hanya dapat menghangatkan tubuhnya, namun juga akan memperkuat tulang, mengurangi risiko kulit bayi menjadi kekuningan. Lebih pentingnya lagi, aktivitas ini bisa mengurangi stress pada si kecil loh, Moms. Lalu, bagaimana cara yang tepat untuk menjemur bayi?

7 Cara Tepat Menjemur Bayi Agar Mendapatkan Manfaat Sehatnya
parenting.orami.co.id

1. Lakukan di Pagi Hari Saat Matahari Cerah dan Masih Hangat

Kapan waktu yang tepat untuk menjemur bayi? Sebaiknya lakukan penjemuran pada bayi pada pukul 07.00-09.00 ketika matahari sedang hangat dan tidak terlalu terik. Selain itu, perhatikan kondisi cuacanya ya, Moms. Jika cuacanya terlihat mendung, tidak perlu memaksakan untuk menjemur, sebab ini hanya akan membuatnya kedinginan. Sinar matahari pagi mengandung vitamin D yang baik untuk pembentukan tulang bayi sehingga bayi baru lahir dapat memenuhi kebutuhan vitamin D-nya.

2. Memilih Pakaian yang Tepat

Kebanyakan orangtua akan melepas semua pakaian si kecil ketika sedang dijemur. Sebenarnya, tanpa melepas pakaiannya pun, manfaat sinar matahari pagi sudah bisa dirasakan. Sebaiknya, usahakan untuk tidak melepas pakaian bayi jika usianya masih kurang dari tiga bulan. Karena bayi sangat rentan sekali kedinginan.

3. Lokasi Menjemur

Lokasi menjemur harus diperhatikan juga, ya. Kamu bisa duduk dan memangku si kecil di dekat jendela yang terkena sinar matahari langsung, atau bisa dengan menempatkan bayi di ruang dengan paparan alami sinar matahari. Selain itu, hindari menjemur si kecil dari balik jendela. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan sinar ultraviolet yang dibutuhkan untuk memproduksi vitamin D tidak mampu untuk menembus kaca jendela.

4. Jangan Terlalu Lama

Sebaiknya, bayi tidak dijemur terlalu lama. Karena jika kelamaan, bukan tidak mungkin ia akan mengalami kemerahan pada kulitnya akibat terbakar sinar matahari. Walaupun waktu menjemur bayi berbeda-beda, namun kamu bisa melakukan konsultasi dengan dokter sebelumnya. Pada dasarnya, 10-15 menit sudahlah cukup untuk bayi mendapatkan vitamin D. Ingat ya, Moms, kulit bayi masih sangat sensitif, sehingga menjemurnya terlalu lama akan membuat kulitnya iritasi dan perih.

5. Hindari Menjemur di Bawah Sinar Matahari Secara Langsung

Karena kulit bayi masih sangat sensitif, hindarilah menjemur bayi di bawah sinar matahari secara langsung. Sebagaimana yang disarankan oleh American Academy of Pediatrics, sebaiknya bayi yang masih berusia 0-6 bulan tidak terkena sinar matahari langsung, karena akan mudah terkena dampak buruk sinar matahari. Untuk itu, kamu bisa menjemur bayi di teras yang masih terlindung atap, atau berjemur di samping jendela. Jika ingin menjemur bayi di luar ruangan, kamu bisa menggunakan jaring halus untuk melindungi bayi selama dijemur.

6. Bolak-balik Badan Si Kecil Secara Berkala

Selanjutnya, jangan biarkan si kecil terlalu lama dengan satu posisi. Ketika tubuhnya sudah mulai hangat, kamu bisa membalikan badannya agar bagian lainnya juga terkena sinar matahari. Adapun bagian yang aman terkena sinar matahari pagi adalah dada, tangan, punggung, serta kaki. Untuk bagian wajah dan kepala, sebaikya tidak langsung dijemur karena tidak baik bagi kondisi matanya.

7. Gunakan Pelindung untuk Bayi

Terakhir, jangan lupa gunakan pelindung untuk bayi. Seperti topi dan kacamata mungil. Seperti yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya, bayi memang tidak boleh langsung dihadapkan pada sinar matahari secara langsung. Terutama pada bagian wajah, kepala, dan mata. Sebab, jika dilakukan, hal ini akan memengaruhi kondisi retiannya. Selain itu, kamu sendiri saat menjemurnya sebaiknya juga tidak lupa untuk menggunakan tabir surya. Jika ingin menggunakan tabir surya untuk bayi, gunakan yang sifatnya ringan dan konsultasikan dengan dokter anak sebelumnya.

Baca Juga: Ini Waktu Terbaik untuk Berjemur di Bawah Sinar Matahari

Sekarang sudah tidak bingung lagi kan menjadwalkan rutinitas berjemur untuk si kecil? Semoga infonya bermanfaat ya, Moms.