Rehat  

Dedi Mulyadi Dan Konsistensinya Memelihara Kebudayaan Sunda

gambar via: jabarnews.com

Purwakarta sangat terkenal sebagai daerah yang kental dengan kesundaannya. Purwakarta juga mengusung semangat ‘Jendela Budaya Tanah Sunda’ sebagai slogannya. Salah satu yang populer dari budaya Sunda adalah sapaan khasnya, yaitu ‘Sampurasun’. Sapaan ini pun oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dibawa mendunia hingga ke Amerika Serikat.

Beragam usaha untuk melestarikan kebudayaan Sunda dilakukan oleh Bupati Dedi Mulyadi. Atas usahanya itu, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia memberikan apresiasi penuh pada Dedi sebagai Maestro Seni Tradisi 2016. Penghargaan ini spesial diberikan pada Dedi karena dianggap konsisten memelihara kebudayaan masyarakat Sunda.

dedi mulyadi, yang mendapat penghargaan. gambar via: www.wisatajabar.com
dedi mulyadi, yang mendapat penghargaan Anugerah Kebudayaan 2016. gambar via: www.wisatajabar.com

Seperti kita ketahui, Dedi pernah mengadakan Karnaval Sampurasun yang memecahkan rekor dunia dengan mengerahkan massa hingga 57 orang. Tidak cuma itu, pada tahun 2015 Dedi juga mengenalkan Sampurasun kala berpidato di Markas PBB di New York, Amerika Serikat di hadapan 700 peserta dari 90 negara. Tidak hanya mengadakan acara-acara kebudayaan, perilaku serta penampilan Dedi juga sering mencerminkan kesundaan. Contohnya, Dedi seringkali tampak mengenakan pakaian pangsi, baju khas Sunda, berwarna hitam atau putih beserta ikat di kepala sebagai ciri khasnya.

“Saya selalu mengawali semuanya dengan spirit budaya. Sampai berkembanglah fashion berbagai jenis pangsi serta kebaya samping jangkung, arsitektur yang mempunyai jati diri Sunda, makanan seperti sate maranggi, serta bahasa daerah yang tentu membuat kita bertahan,” katanya.

Dedi mengungkapkan, konsistensi dia yang ditularkan pada masyarakat Kabupaten Purwakarta tidak lain untuk menjaga budaya Sunda di tengah gempuran budaya asing. Dia berharap ke depan generasi muda tidak lagi membanggakan budaya asing, serta senantiasa bangga pada adat, tradisi, dan budaya lokal.