Dokter Gigi Carissa Grani Masuk Islam Karena Terkesima pada Wudhu

Dokter Gigi Carissa Grani Masuk Islam Karena Terkesima pada Wudhu
klikbabel.com

Seruni.id – Tak terasa sudah satu tahun pandemi Corona melanda hampir di seluruh dunia. Kehadirannya memang mengkhawatirkan dan merugikan. Namun, di balik itu semua ada hikmah yang dirasakan oleh banyak orang, salah satunya yang dirasakan Carissa Grani, seorang dokter gigi yang memeluk Islam pada 15 Maret 2020 tahun lalu.

Dokter Gigi Carissa Grani Masuk Islam Karena Terkesima pada Wudhu
wolipop.detik.com

Videonya Viral

Kisah drg. Carissa Grani saat menjadi mualaf ini viral setelah diunggah oleh kanal YouTube bernama Rasil TV. Video dengan judul “drg. Carissa Grani, MM. AAAK. || Corona Membawa Saya Masuk Islam” itu kini sudah ditonton lebih dari 1,5 juta kali dan mendapat lebih dari 11.500 komentar.

Dalam video yang diunggah pada 17 April 2021 itu, Carissa menceritakan tentang kisah hidupnya. Di mana wanita kelahiran 26 Juli 1984 itu dilahirkan dan dibersarkan di tengah keluarga non Muslim. Pada tahun 2011 lalu ia menikah dengan seorang pria, dari buah pernikahannya itu, ia dikaruniai tiga orang anak. Namun sayang, pernikahannya kandas di tengah jalan. Menurutnya, mantan suaminya itu adalah seorang hamba Tuhan.

Kesehariannya ia habiskan sebagai seorang Pegawani Negeri Sipil (PNS) di Jakarta Barat. Sejak kecil ia sudah menempuh pendidikan di sekolah Kristen, mulai dari SD Katolik Mater Dei di Pamulang, Tangerang Selatan dan SMA di Magelang, Jawa Tengah. Carissa Grani ini merupakan lulusan dari fakultas ternama yakni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Dan meneruskan S-2 di Universitas Esa Unggul, Jakarta.

Hal yang Membuatnya Tertarik pada Islam

Lantas, apa sih yang menggerakkan hatinya sehingga benar-benar yakin untuk memeluk Islam?

Menurutnya, segala yang terjadi dalam hidup sudah tertulis dalam Lauhul Mahfuz atau ketetapan Allah SWT. Bahkan, dia sendiri pun tidak pernah terpikir akan menjadi seorang mualaf. Apalagi dengan latar belakang pendidikan dan keluarga yang datang sebagai non Muslim.

“Kalau apa yang terjadi dalam hidup kita itu sudah tertulis dalam Lauhul Mahfudz adalah kitab (ketetapan Allah). Saya baru tahu itu setelah kembali ke fitrah Islam ini. Saya tidak pernah berpikir jika saya akan menjadi orang Islam,” kata drg. Carissa.

Perjalanannya mengenal Islam bermula sejak awal pandemi, yakni 2020 silam. Di mana ketika itu pemerintah mengimbau seluruh masyarakat untuk mematuhi prokotol kesehatan dan social distancing (menjaga jarak) dan tidak boleh bersentuhan.

“Entah mengapa pada saat itu saya melihatnya seperti wanita muslimah yang menjaga wudhunya. Yang nggak boleh salaman. Dulu orang kantor ada yang sudah wudhu nggak mau salaman,” tutur dokter Carissa.

Ia pun berpikir bahwa dilarangnya bersentuhan dengan yang bukan muhrim setelah berwudhu ini adalah ajaran agama yang baik. Sehingga ia pun mulai tertarik untuk mencari tahu lebih jauh tentang wudhu, membaca mengenai manfaatnya, gerakan salat, hingga tentang penggunaan cadar dan niqab.

“Saya melihat secara ilmiah bisa dibuktikan, tapi secara ajaran agamanya masuk. Berawal dari situ dan kenapa gerakan salatnya jarinya harus ditekan. Dan ada pertentangan dalam diri kok doanya diulang-ulang. Saya mikirnya begitu,” ujarnya.

Setiap kali ada keraguan dalam ajaran Islam drg. Carissa Grani selalu berusaha menemukan jawabannya, keraguan tersebut pun selalu terjawab. Sehingga hatinya merasa lebih mantap untuk mengenal Islam lebih jauh.

“Sampai akhirnya selama dua minggu tidak beribadah (datang ke Gereja) akhirnya memutuskan untuk memutuskan salah satu keyakinan,” tuturnya.

Kemudian, ia memutuskan untuk bertanya ke salah satu temannya yang beragama Islam. Temannya itu menyarakankan agar dirinya datang ke Mualaf Center yang berada di kawasan Jakarta Barat. Setelah berada di sana, ia pun tak sungkan menanyakan tentang kalimat syahadat.

“Percaya kalau Allah itu Esa, percaya Muhammad itu utusan Allah? Saya bilang percaya. Ya sudah itu isinya syahadat. Saat itu juga saya mengucapkan syahadat. Nggak ada mikir bagaimana-gimana. Azan Dzuhur saya dibimbing untuk salat,” terangnya mengenang proses dirinya menjadi mualaf di Mualaf Center

Setelah dirinya selesai mengucapkan kalimat syahadat, ia pun langsung mencari mukena untuk salat ashar. Bahkan, ia juga menonton YouTube untuk bisa mengetahui bacaan salat.

Ketika harus masuk ke kantor, drg. Carissa Grani menceritakan ke teman-temannya bahwa dirinya sudah menjadi mualaf. Teman-temannya pun mendukung penuh keputusan dokter Carissa. Dan bagi drg. Carissa pandemi Corona ini mendatangkan hikmah yang luar biasa untuknya.

Baca Juga: 10 Artis Mualaf yang Putuskan untuk Berhijab

“Kalau saya lihat pandemi itu kan buruk, tapi bagi saya pribadi itu berkahnya banyak banget. Jadi masjid lockdown mau nggak mau saya harus hafalin bacaan salat,” jelasnya.