Seruni.id – Tafakur merupakan salah satu cara untuk merenungi beragam bentuk keberasan yang telah Allah SWT berikan. Tafakur dimulai dari hati yang berpusat di dada, bukan dari akal yang berpusat di kepala. Maka dari itu, penting bagi kita untuk mengetahui makna tafakur tersebut, berserta jenis-jenisnya.
Ternyata sikap tafakur juga menjadi salah satu yang disukai Rasulullah SAW. Hal ini dibuktikan dalam sebuah sabda Nabi, sebagai berikut:
“Merenung sesaat untuk (bertakafur) lebih besar nilainya daripada amal-amal kebajikan yang dikerjakan oleh dua jenis makhluk (manusia dan jin).” (HR. Ibnu Majah).
Allah SWT telah menciptkan kehidupan di langit dan di bumi, agar menjadi pembelajaran bagi manusia. Objek dari sifat ini, tak terbatas jumlahnya. Mulai dari penciptaan diri kita sendiri, penciptaan makhluk hidup lainnya, tatanan alam semesta, aneka peristiwa yang terjadi, serta segala hal gaib hingga kehidupan akhirat.
Makna Tafakur
Sebagian dari kita mungkin masih ada yang bertanya-tanya tentang tafakur. Menurut para ulama, makna tafakur merupakan cara beribadah dalam diam yang juga dianggap lebih utama dari tahajud. Ini juga bisa menjadi cara untuk mensyukuri segala nikmat dan menjadikannya sebuah pembelajaran berharga dalam kehidupan.
Maka dari itu, makna tafakur yakni sebagai cara makhluknya untuk beribadah dalam diam mengingat kebesaran Allah SWT karena hanya dilakukan melalui pikiran dan hati saja. Sebagaimana yang telah Allah SWT firmankan,
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), ‘Wahai Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Mahasuci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka’.” (QS. Ali Imran: 190-191)
Bahkan, para sufi pun menyebut, bahwa tafakur merupakan cara memperoleh pengetahuan tentang Tuhan dalam arti yang hakiki. Menurut pendapat para ulama, tafakur ibarat pelita hati, sehingga dapat terlihat baik dan muruk maupun manfaat dan mudharat dari segala sesuatu.
Jenis-jenis Tafakur
Setelah mengetahui maknanya, ternyata tafakur juga terbagi menjadi beberapa jenis. Untuk lebih jelasnya, maka Seruni akan membahas satu per satu. Berikut jenis-jenisnya yang wajib diketahui umat Muslim.
1. Melahirkan Tauhid dan Keyakinan kepada Allah SWT
Pertama yakini tafakur akan ayat-ayat Allah SWT, adalah tafakur tentang ciptaan-Nya yang sangat menakjubkan dan tentang bukti-bukti kekusaan-Nya. Baik yang bersifat ghaib maupun yang tidak semuanya terbentang di langit dan di bumi. Di anatara ciptaan-Nya yang paling menakjubkan adalah manusia itu sendiri. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi,
“Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin. Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?” (Adhariyat: 20-21)
2. Tafakur Melahirkan Rasa Cinta dan Syukur kepada Allah SWT
Tafakur akan nikmat memiliki manfaat agar kamu beruntung, dapat mengambil nasehat-Nya dan hanya kepada Allah sebaik-baiknya tempat meminta pertolongan. Firman Allah SWT berbunyi,
“Apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepadamu peringatan dari Tuhanmu yang dibawa oleh seorang laki-laki di antaramu untuk memberi peringatan kepadamu? Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu (daripada kaum Nuh itu). Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.” (Al A’taf: 69)
“Dan tidaklah bermanfaat kepadamu nasihatku jika aku hendak memberi nasihat kepada kamu, sekiranya Allah hendak menyesatkan kamu, Dia adalah Tuhanmu, dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (Ibrahim: 34)
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.” (An-Nahl: 53)
3. Tafakur Tentang Janji-janji Allah SWT kepada Akhirat
Adapun tafakur akan janji-janji Allah SWT, faedahnya adalah selalu diberikan jalan-jalan yang mudah, merubah setiap ketakukan menjadi aman sentausa dan mengantarkan orang mukmin ke surga. Allah SWT berfirman,
“Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa,dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga),maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.” (Al-Lail : 5-7)
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah di ridhoi-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (An-Nur : 55)
4. Tafakur Terdahap Ancaman Allah Melahirkan Sikap Waspada Terhadap Perbuatan Dosa
Berikutnya tafakur akan ancaman Allah, manfaat dari tafakur jenis ini, yakni akan mengingatkan kita untuk waspada terhadap segala perbuatan dosa, sehingga mendapatkan balasan neraka. Banyak dari mereka yang mengira Allah menganiayanya, padahal tanpa disadari, merekalah yang menganiaya dirinya sendiri. Sebagaimana yang difirmankan oleh Allah SWT,
“Dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka.” (al Infithar: 14)
“Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.” (Al ankabut: 40)
5. Tafakur Tentang Kekurangan Diri dalam Melaksanaan Ketaatan kepada Allah SWT
Sementara, berbicara tentang tafakur akan kekurangan diri, memiliki manfaat yang luar biasa. Yakni mengetahui asal, fungsi, dan tujuan diciptakannya manusia, mengetahui bahwa Allah SWT mengetahui segala sesuatu pada hambanya sedangkan kita tidak, munculnya rasa malu dan sifat zuhud, cinta akhirat dan tak lupa mengingat akan kematian. Sebagaimana yang difirmankan Allah SWT,
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (Al Mukminun 115)
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (Qaf: 16)
“Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.” (Al A’la: 16-17)
Baca Juga: 5 Macam Nikmat yang Harus Kita Syukuri
Sekian penjelasan mengenai makna tafakur berserta jenis-jenisnya yang dapat Seruni sampaikan. Semoga kita senantiasa menanamkan dan mengamalkan sifat ini dalam kehidupan sehari-hari. Wallahu’alam.