Iqra Ismail, Hijabers yang Dirikan Klub Bola Khusus Wanita

Iqra Ismail, Hijabers yang Dirikan Klub Bola Khusus Wanita
google.com

Seruni.id – Iqra Ismail, seorang hijabers asal Inggris yang sukses membuat gebrakan dengan berani mendirikan sebuah klub bola khusus wanita. Ia juga merupakan atlet sepakbola yang menginspirasi dengan kisahnya yang berkali-kali ditolak masuk klub bola.

Iqra Ismail, Hijabers yang Dirikan Klub Bola Khusus Wanita
Iqra Ismail, Hijabers yang Dirikan Klub Bola Khusus Wanita

Membentuk Tim Sepakbola

NUR Women’s Football Club, itulah nama klub sepakbola yang didirikan oleh wanita berkulit hitam ini saat usianya masih 19 tahun. Klub tersebut dibentuk dan dikhususkan bagi wanita minoritas, mulai dari yang berkulit hitam hingga Asia.

Masih melekat dalam ingatannya, bagaimana ia bergabung dengan klub sepakbola pertamanya. Dan saat itu, pelatihnya memberikan sepasang baju dan celana pendek. Di mana kala itu ia mengenakan hijab. Sebagai seorang muslim, ia menolak dan mengatakan tidak bisa memakai celana dan baju berlengan pendek. Dengan cepat pelatihnya meminta maaf karena belum pernah menerima pemain bola muslim sebelumnya.

“Seketika aku merasa ini berbeda,” kata Iqra seperti dikutip Telegraph.

Ia juga menceritakan, bahwa lingkungannya banyak yang mempertanyakan penampilan dan perilakunya sangat berbeda. Sempat ada yang bertanya, apakah Iqra tidak merasa panas atau gerah ketika memakai hijab? Bahkan saat Ramadhan tiba, di kerap ditanya mengapa tidak minum? Seakan gerah dengan pertanyaan tersebut, dia pun member jawaban dan menjelaskan bahwa apa yang dilakukannya merupakan ajaran agama.

Tak Menyerah Meski Berkali-kali Ditolak

Karena kecintaannya pada sepakbola, meskipun berkali-kali mendapatkan penolakan ia tak pantang menyerah. Namun sayangnya, impiannya untuk bermain di klub sepakbola di Amerika harus ia kubur dalam-dalam. Padahal saat itu dia sudah diterima, namun karena sang ibu melarang Iqra pergi ke Negeri Paman Sam.

“Kejadian itu sungguh menghancurkan saya di usia muda. Sepakbola wanita belum terlalu banyak di sini dan di Amerika adalah tempat yang tepat ketika kamu ingin berkarier,” kata Iqra.

Menurutnya, kurangnya pemahaman orang lain terhadap Islam terus membayangi aktivitasnya dalam berlatih. Kendati demikian, Iqra tidak pernah menyerah sedikit pun, justru ia bersemangat membuat gebrakan dengan mendirikan NUR (Never Understimate Resilience), klub sepakbola khusus wanita etnis kulit hitam dan minoritas.

“Aku memilih untuk bertahan, ini yang membuat aku sampai pada titik ini,” katanya. “Jika kamu membiarkan sesuatu mengalahkanmu, dunia masih akan terus berputar. Terserah kamu apakah kamu mau bangkit dan terus mendorong dirimu mencapai apa yang kamu inginkan atau tidak, karena tidak ada orang lain yang akan menggapainya untuk kamu,” tambahnya.

Iqra mendirikan klub sepakbola itu di usianya yang baru 19 tahun. Pada sesi pertama latihan digelar, 15 orang hadir di klub tersebut. Dan setiap minggu setelahnya, jumlahnya terus bertambah. Para wanita yang bergabung ke klub sepakbola NUR mengatakan pada Iqra bahwa klub inilah yang selama ini mereka cari.

Demi bisa melatih para wanita yang tergabung di klub sepakbolanya, Iqra sampai berpindah kuliah ke Middlesex University. Dia awalnya kuliah di Portsmouth University. Iqra dan timnya di NUR saat ini juga mengikuti pertandingan di liga lokal.

Baca Juga: 8 Pilot Berhijab Asli Indonesia yang Keren dan Tangguh

Untuk Iqra klub sepakbolanya ini hanya permulaan. “Kami bisa buka cabang keluar. Sudah ada beberapa orang di Cardiff, Leicester, Birmingham, Liverpool mengulurkan tangan kepadaku. Aku juga ingin merekrut wanita lebih muda, mungkin di bawah 10 tahun,” pungkasnya.