Seruni.id – Sudah masuk musim penghujan nih, jangan lupa menjaga kesehatan dan selalu sedia payung, ya. Keduanya memang penting, tapi ada yang lebih penting daripada itu, loh. Yaitu membaca doa hujan.
Sebab, Islam juga telah menganjurkan umatnya untuk membaca doa hujan ketika hujan turun sangat lebat, maupun setelah hujan reda. Bukan hanya sebagai bentuk syukur, tapi juga memohon perlindungan agar saat hujan turun tidak mendatangkan bahaya. Lantas, bagaimanakah doa hujan yang bisa kita amalkan? Berikut rangkumannya:
1. Doa Ketika Turun Hujan
Hujan selalu datang membawa kedamaian dan kesejukan, inilah yang patut kita syukuri. Bayangkan saja jika hujan tak kunjung datang, bumi terasa gersang dan panas. Untuk itu, saat hujan turun kita wajib bersyukur, salah satu caranya adalah dengan membaca doa hujan. Hal ini sebagaimana yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wa Sallam selalu mengucapkan syukur ketika hujan turun dengan senantiasa menggucapkan,
اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً
“Allahumma shoyyiban nafi’an”
Artinya: “Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat.”
2. Doa Saat Hujan Lebat
Meski datangnya hujan selalu membuat kita gembira, tapi kadang kala juga menakutkan, apalagi jika hujan sangat lebat disertai dengan gemuruh yang dahsyat. Tentu ini membuat kita risau, kan? Namun, kita harus tetap tenang dan senantiasa membaca doa hujan deras berikut ini:
اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا ، اللَّهُمَّ عَلَى الآكَامِ وَالظِّرَابِ ، وَبُطُونِ الأَوْدِيَةِ ، وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
“Allahumma hawalaina wala ‘alainia, Allahumma ‘alal akami wa adhirabi, wa buthunil auwdiyati, wamanabitisyajari”
Artinya: “Ya Allah, turunkan hujan ini di sekitar kami jangan di atas kami. Ya Allah, curahkanlah hujan ini di atas bukit-bukit, di hutan-hutan lebat, di gunung-gunung kecil, di lembah-lembah, dan tempat-tempat tumbuhnya pepohonan.” (HR. Bukhari Muslim).
3. Doa Hujan Lebat Disertai Angin (Badai)
Hujan kadang kala turun bersamaan dengan angin kencang dan suara gemuruh petir yang saling bersahutan. Hujan deras serta angin, selalu membuat kita khawatir. Apalagi, jika kita mengingat, bahwa Allah SWT juga pernah menjadikan hujan sebagai azab bagi kaum Nabi Nuh yang durhaka.
Mereka diazab lantaran tidak mengikuti seruan Nabi Nuh untuk menyembah Allah. Lantas, seketika itu mereka tenggelam dan tewas di dalam banjir bah. Maka dari itu, ketika hujan turun disertai dengan angin, jangan lupa untuk selalu memanjatkan doa hujan untuk meminta perlindungan. Adapun bacaan doa hujan disertai angin kencang yakni:
اَللهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَمَا اُرْسِلَتْ بِهِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّمَا فِيْهَا وَشَرِّمَا اُرْسِلَتْ بِهِ
“Allahumma inii as-aluka khoirohaa wa khoiro maa fiiha wa khoiro maa ursilat bih. Wa-a’uudzubika min syarriha wa syarri maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih”
Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang Engkau kirim bersamanya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini, kejahatan yang ada di dalamnya, dan kejahatan yang Engkau kirim bersamanya.”
4. Doa Hujan yang Disertai Petir
Suasana hujan akan mencekam ketika disertai dengan suara petir. Namun, janganlah kita takut. Sebagai manusia yang beriman, maka hendaklah kita membaca doa hujan untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT. Adapun bacaan doa hujan disertai petir adalah:
سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ
“Subhaanalladzii yasabbihur ro’du bihamdihi wa malaaikatu min khifatih”
Artinya: “Maha Suci Allah dengan memuji-Nya bertasbihlah halilintar dan juga para malaikat karena takut kepada-Nya.”
5. Doa Ketika Mendengar Petir dan Gemuruh
Saat hujan kita juga sering mendengar suara petir dan gemuruh. Imam Ahmad mengatakan, bahwa Rasulullah SAW apabila mendengar suara tersebut, beliau kemudian berdoa, “Ya Allah, janganlah Engkau bunuh kami dengan murka-Mu, dan janganlah Engkau binasakan kami dengan azab-Mu, dan maafkanlah kami sebelum itu.” (HR. Turmuzi dan Bukhari di dalam Kitabul Adab).
Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibu Zakaria, bahwa barang siapa yang mendengar gemuruh, lalu ia membaca doa tersebut, maka ia tidak akan disambar petir.
Dari Abdullah Ibunz Zubair, disebutkan bahwa apabila ia mendengar suara gemuruh, sedangkan ia dalam keadaan berbicara, maka ia wajib menghentikan pembicaraannya dan mengucapkan doa,
“Maha Suci Tuhan yang guruh dan para malaikat bertasbih kepada-Nya dengan memuji-Nya karena takut kepada-Nya”. Lalu, ia berkata, “Sesungguhnya suara ini benar-benar merupakan peringatan yang keras bagi penduduk bumi.”
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: Tuhan kalian telah berfirman: “Sekiranya hamba-hamba-Ku taat kepada-Ku, tentulah Aku sirami mereka dengan air hujan di malam hari, dan Aku terbitkan kepada mereka matahari di siang harinya, dan tentulah Aku tidak akan memperdengarkan suara guruh kepada mereka.”
6. Doa Meminta Hujan Berhenti
Hujan yang turun tanpa henti sangat berisiko tinggi menimbulkan banjir di sejumlah wilayah. Dahulu kala, di zaman Rasulullah SAW, terjadilah hujan selama berhari-hari. Akibatnya, banjir pun melanda daerah tersebut, hingga akses jalan terputus, stok makanan membusuk, dan aktivitas umat terhambat. Kemudian, Nabi membaca doa hujan kepada Allah SWT semata-mata untuk menolong umatnya.
اللَّهُمّحَوَالَيْنَاوَلَاعَلَيْنَا,اللَّهُمَّعَلَىالْآكَامِوَالْجِبَالِوَالظِّرَابِوَبُطُونِالْأَوْدِيَةِوَمَنَابِتِالشَّجَرِ
“Allahmumma haawalaina wa laa’alaina. Allahumma ‘alal aakami wa jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa masaabitisy syajari”
Artinya: “Ya Allah, turunkan lah hujan di sekitar kami, bukan yang untuk merusak kami. Ya Allah, turunkan lah hujan ke dataran tinggi, sebagian anak bukit, perut lembah, dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan.” (HR Bukhari).
7. Doa Setelah Hujan
Selain membaca doa hujan, umat Islam juga dianjurkan untuk membaca doa setelah hujan reda. Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al Bukhari nomor 1038 dan Muslim nomor 240, Rasulullah bersabda,
مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ
“Muthirnaa bifadhillahi wa rahamatihi”
Artinya: “Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah.”
Ketika Hujan Menjadi Waktu Mustajab untuk Berdoa
Waktu saat hujan turun disebutkan sebagai salah satu waktu mustajab untuk berdoa. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa hujan. Bahkan, sejumlah hadis pun meriwayatkan tentang hal ini, yakni hujan adalah momen yang tepat untuk berdoa. Artinya, pada waktu ini, doa lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT.
Dalam sebuah hadis, diriwayatkan oleh Nabi Muhammad pernah bersabda terdapat tiga keadaan waktu yang mustajab untuk berdoa,
“Carilah doa yang mustajab pada tiga keadaan, yakni bertemunya dua pasukan, menjelang salat, dan saat hujan turun,” dari Ibu Qudamah dalam Al Mughni.
Dalam hadis lain juga disebutkan, bahwa hujan adalah waktu mustajab untuk berdoa.
“Dua doa yang tidak akan ditolak, yaitu doa ketika azan dan doa ketika turunnya hujan,” hadis dari Sahl bin Sad.
Dalam hadis riwayat Abu Hurairah juga disebutkan, pintu-pintu langit terbuka saat hujan turun.
“Sesunggunya pintu-pintu langit dibuka saat perang fi sabilillah berkecamuk, turunnya hujan, ketika salat wajib, maka perbanyaklah berdoa pada waktu tersebut.”
Untuk mengesampingkan rasa gelisah saat hujan turun, sebaiknya panjatkanlah doa kepada Allah SWT. Doa atau permohonan apa saja yang baik boleh dipanjatkan. Tak terbatas pada doa tertentu saja. Tapi, jangan lupa untuk tetap membaca doa hujan, ya.
Makna dan Keutamaan Membaca Doa hujan
Membaca doa hujan, merupakan bentuk rasa syukur agar senantiasa diberikan keberkahan. Di balik membaca doa hujan tersebut, ada keutamaan yang perlu kita ketahui, yakni:
Ikhtiar untuk Mendapatkan Keberkahan
Memanjatkan doa hujan, merupakan bentuk ikhtiar manusia kepada Allah SWT, agar setiap tetes air yang turun, memberikan manfaat dan keberkahan. Sering kali hujan lebat datang menjadi bencana. Oleh karena itu, agar terhindari dari hal yang tidak kita inginkan, selain ada usaha secara fisik, dibutuhkan pula berdoa kepada Allah SWT.
Mensyukuri Nikmat
Manusia tak luput dari keluhan, begitu pun ketika hujan datang, yang sebenarnya adalah rezeki dari Allah SWT. Membaca doa hujan, akan membantu mengingatkan kita, bahwa hujan adalah bentuk nikmat yang patut kita syukuri dan tidak boleh dikeluhkan.
Mencegah Marabahaya
Hujan yang besar tanpa henti juga dimaknai oleh sebagian orang sebagai bentuk peringatan bahkan adzab dari Allah SWT hingga muncul malapetaka seperti bencana banjir, longsor, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, jika tidak ingin hal buruk terjadi, maka berdia saat turun hujan adalah cara negosiasi yang baik dari hamba kepada Tuhan-Nya.
Amalan Ketika Turun Hujan
Saat turun hujan, jangan gunakan waktumu untuk tidur, apalagi menggalaukan masa lalu. Sebab, hal tersebut tidak ada manfaatnya sama sekali. Daripada kamu galau saat hujan turun, lebih baik lakukan amalan shalih berikut ini, yuk!
Bersyukur
Selain membaca doa hujan, bersyukur merupakan sunnah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, ketika turun hujan. Ucapan syukur pun termasuk doa agar kebaikan dan keberkahan bertambah. Dari Aisyah radhiayallahu ‘anhu, beliau berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan ‘Allahumma shoyyiban nafi’an’ (Ya Allah, turunkan lah pada kami hujan yang bermanfaat).”
Mengambil Berkah
Rasulullah SAW, juga mengambil berkah ketika hujan turun. Hal itu dilakukan dengan menyingkap bajunya hingga terguyur hujan. Dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu berkata,
“Kami pernah kehujanan bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu Rasulullah menyingkap bajunya hingga terguyur hujan. Kemudian kami mengatakan ‘Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan demikian?’ Kemudian, Rasulullah bersabda ‘Karena hujan ini baru saja Allah ciptakan.”
Tidak Mencela Hujan
Salah satu larangan Rasulullah SAW saat turun hujan adalah mencelanya. Berdasarkan Al-Qur’an surat Qaaf ayat 18, Allah berfirman,
“Maa yalfizu ming qaulin ilaa ladaihi raqiibun ‘atiid”
Artinya: “Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.“
Selain itu, larangan mencela huja juga tertuang dalam hadis Rasulullah yang berbunyi,
“Janganlah kamu mencaci maki angin.”
Artinya, kita tidak boleh mencaci maki makhluk yang tidak dapat berbuat apa-apa, termasuk hujan merupakan hal terlarang. Daripada kita mencela, bukanlah lebih baik memanjatkan doa hujan seperti yang Seruni sebutkan di atas?
Berwudhu
Dari Yazid bin Al Hadi, apabila air yang deras mengalir, Nabi SAW mengatakan:
“Keluarlah kalian bersama kami menuju air ini yang telah dijadikan Allah sebagai alat untuk bersuci. Kemudian kami bersuci dengan air tersebut dan memuji Allah atas nikmat ini.”
Kembali Bersyukur Ketika Hujan Reda
Usai hujan mereda, ada baiknya kita juga mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT. Hal itu dilakukan demi meningkatkan keimanan kita terhadap kekuasaan Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Pada pagi hari, di antara hamba-Ku ada yang beriman kepadaKu, dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan ‘Muthirna bi fadhilahi wa rohmatih’ (kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), maka dialah yang beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang.”
Itulah bacaan doa hujan yang bisa kita amalkan, hujan merupakan kejadian alam yang kerap kita temukan dan rasakan. Jika tidak ada hujan maka tidak akan ada pula kehidupan. Sebab dengan air, tumbuhan dan pepohonan dapat hidup lebih lama.
Semestinya kita bisa menyambut hujan yang turun sebagai keberkahan. Banyak yang belum mengetahui, di balik hujan yang kerap dikeluhkan banyak orang, ternyata ada manfaat yang tidak kita tahu. Berikut manfaat hujan menurut Islam.
Sebagaimana yang telah Allah SWT firmankan dalam Al-Qur’an, manfaat hujan yang turun ke bumi sebagai rahmat yang diperlukan oleh seluruh makhluk hidup.
“Dan Dialah yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji.” (QS. Asy-Syuura: 28).
Selain itu, hujan juga merupakan keberkahan bagi makhluk Allah. Di dalam Al-Qur’an surah Qaaf, ayat ke-9 disebutkan, bahwa hujan merupakan air yang diturunkan dari langit yang setiap tetesnya dipenuhi dengan keberkahan.
“Dan Kami turunkan dari langit air yang penuh keberkahan, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam.”
Dilansir dari Khazanah Republika, Nurhasanah Namin, dalam bukunya berjudul “Rahasia Kedahsyatan 12 Waktu Mustajab untuk Berdo’a” mengatakan, bahwa hujan memiliki keberkahan dan manfaat di antaranya adalah untuk kelangsungan hidup manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan.
Seperti yang telah ditegaskan di dalam Al-Qur’an, surah al-Anbiyaa ayat ke-30, bahwa dari air Allah telah menjadikan segala sesuatu yang hidup. Imam al-Baghawi menafsirkan dalam ayat tersebut, yakni,
“Kami menghidupkan segala sesuatu menjadi hidup dengan air yang turun dari langit, yaitu menghidupkan hewan, tanaman, dan pepohonan. Air hujan inilah sebab hidupnya segala sesuatu.”
Belum cukup sampai di situ saja, suara dari gemericik hujan pun, diyakini oleh banyak pakar teknologi pikiran dapat mempengaruhi gelombang otak. Irama air hujan dipercaya dapat merangsang otak menuju gelombang alfa.
Seorang motivator spiritual dan penulis buku, Erbe Sentanu, menyebutkan jika gelombang alfa itu akan membawa seseorang pada kondisi rileks, tenang dan khusyuk.
Kondisi ini dikatakan dapat membuat seseorang menyelaraskan apa yang dirasakan, dipikirkan dan dikatakan dalam wujud doanya. Doa yang selaras itulah yang memungkinkan untuk dikabulkan.
Hal ini juga telah dipertegas Rasulullah SAW, bahwa berdoa di waktu turunnya hujan disebut menjadi waktu yang mustajab.
Imam Syafi’i telah meriwayatkan dalam kitab al-Umm dengan sanad yang mursal, dari Nabi SAW, beliau bersabda,
“Carilah doa yang dikabulkan, yaitu ketika bertemunya dua pasukan, waktu ikamah serta ketika turunnya hujan.”
Baca Juga:
27 Manfaat Air Hujan yang Baik Bagi Kehidupan Alam Raya
Penjelasan Singkat Proses Terjadinya Hujan
10 Makanan Bergizi untuk Menjaga Daya Tahan Tubuh Saat Musim Hujan
Mandi Air Hujan Ternyata Menyenangkan dan Menyehatkan
5 Olahan Jahe yang Cocok untuk Menghangatkan Tubuh di Musim Hujan
Imam an-Nawawi juga mengatakan, bahwa doa pada saat hujan tidak ditolak atau jarang ditolak karena pada saat itu tengah turun rahmat, khususnya curahan hujan pertama di awal musim.