Seruni.id – Anak mana yang tidak suka dengan mainan? Orangtua mana yang tidak suka memberikan hadiah berupa mainan untuk anak-anaknya?
Mainan merupakan benda yang umumnya dimainkan oleh anak-anak yang umumnya di tujukan untuk hiburan dan berkreatifitas. Berbagai macam mainan beredar di toko-toko mainan.
Moms, sebagai orang tua yang baik, pasti ingin membelikan mainan yang anak kita sukai. Namun ternyata tidak banyak orang tua tahu bahwa ada beberapa mainan yang tergolong membahayakan bagi sang buah hati.
Memilih mainan anak memang tidak bisa asal pilih. Bila dulu kita harus memisahkan berdasar bahan pembuat, kini kita harus mempertimbangkan apakah mainan anak yang kita belikan berpotensi membahayakan mata dan anggota tubuh lainnya atau tidak.
Seperti 2 mainan kekinian ini Moms, mainan-mainan yang tergolong berbahaya bagi buah hati dan membuat kita sebagai orang tua harus lebih selektif dalam memilah mana mainan yang baik bagi anak dan mana yang berbahaya bagi si anak.
- Slime
Moms pernah mendengar slime? Ya, slime merupakan mainan berwarna cerah yang bentuknya seperti lendir.
Slime banyak disukai dan dicari anak-anak kids zaman now di seluruh dunia. Lendir buatan yang menarik perhatian untuk dimainkan. Ketika memainkan slime, ada rasa seperti tidak ingin melepaskan bahkan ingin selalu memainkannya tanpa henti.
Bahkan ratusan video bermunculan di YouTube. Video-video tersebut menampilkan cara membuat slime.
Namun Moms, ternyata mainan tersebut berbahaya! Ada kasus yang mengerikan yang terjadi pada anak kecil setelah bermain dengan slime tersebut.
Dikabarkan, slime buatan sendiri yang videonya menjamur di Youtube itu bisa berisiko untuk kesehatan anak-anak. Adapun salah satu alasan terkuatnya adalah bahan baku dari mainan tersebut. Ya, slime biasanya terbuat dari air, lem, pewarna tekstil, dan boraks (pembersih rumah tangga).
Banyak kejadian atau kasus anak-anak yang memainkan permainan lendir buatan itu, mengalami luka bakar parah! Hal tersebut dikarenakan boraks dapat menyebabkan luka bakar, terutama saat Anda menyentuhnya berkali-kali.
Ketika membuat slime, selama proses pencampurannya, Borax bisa masuk ke udara dan mengganggu saluran napas manusia. Jika anak-anak meletakkan tangannya sehabis memainkan slime di mulut, siap-siap saja ada rasa perih yang teramat kuat yang dirasakan si kecil.
Secara umum, memang tidak semuanya mengalami gangguan tersebut, tapi bahaya terbakar bisa saja terjadi. Tidak akan ada luka bakar di mulut atau lecet di mulut, tapi banyak anak-anak yang coba menelan mainan tersebut. Kalau itu terjadi, bahaya baginya, Moms.
Tidak sedikit dari anak-anak yang mengalami ketidaknyaman di kulitnya setelah bermain dengan slime sampai dengan rasa mual karena aroma slime yang sebetulnya tidak nyaman.
Pakar kesehatan mengingatkan kita sebagai orang tua agar anak menjauh dari mainan ini atau setidaknya kita melakukan pengawasan ke anak saat mereka bermain dengan bahan berbahaya seperti slime tersebut.
2. Fidget Spinner
Fidget Spinner merupakan salah satu mainan kekinian yang sangat populer untuk anak-anak, remaja maupun dewasa. Bahkan sering melihat para penggunanya mengunggah video permainan ini pada media sosial mereka.
Permainan ini awalnya dirancang pada tahun 90-an yang bertujuan untuk menghilangkan stres dan rasa bosan. Dimainkan dengan menggunakan jari, fidget spinner dapat melatih keseimbangan antara otak kanan-kiri, membantu berkonsentrasi, mengurangi kegelisahan serta dapat melancarkan peredaran darah.
Tapi ternyata, tidak selamanya permainan ini aman bagi anak-anak.
Dilansir dari Cosmopolitan, Rabu (24/05/2017), Seorang anak berusia 10 tahun, Britton, baru saja mengalami insiden yang membahayakan. Dirinya harus menjalani operasi akibat ring pada spinner miliknya terlepas dan tertelan hingga kerongkongannya. Britton kehilangan suaranya sampai akhirnya Kelly Joneic, ibu dari Britton membawanya ke rumah sakit anak di Texas. Di sana ia menjalani pemeriksaan dan operasi endoskopi untuk mengeluarkan besi tersebut.
Melalui akun facebook miliknya, Kelly memperingatkan untuk para orang tua agar mengawasi anak-anak saat bermain. Karena sebenarnya mainan ini sangat tidak cocok dan tidak aman bagi anak-anak yang masih berusia di bawah 12 tahun.
-Arum Afriani Dewi-