SEBUAH perjalanan panjang, itulah sebuah hubungan. Ini teruntuk Anda yang baru mau memulai perjalanan itu, sedang berjalan atau bahkan akan segera mencapai babak baru dan sampai pada tujuan dari menjalin sebuah hubungan dengannya yang Anda cintai.
Sebuah perjalanan tentu memiliki medan jalan yang terkadang tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Yang kita pikir mudah untuk dilalui ternyata berjalan bersama dengan tujuan yang sama terkadang lebih sulit mencapainya, dibanding harus berjalan sendiri. Layaknya sebuah perjalanan itu pula, sebuah hubungan penuh liku, penuh rintangan, penuh ujian, perlu ekstra kesabaran, dan perlu komitmen yang kuat untuk tetap sampai.
Siapapun dari kita, mempunyai keunikan dari berbagai pola pikir, sudut pandang, karakter dan gaya hidup. Dan begitu juga dengannya. Sekalipun saling mencintai, dan merasa dicintai bukan menjadi kemutlakan untuk merubah orang lain sesuai keinginan Anda.
Tidak ada hubungan yang kuat tanpa melalui pertengkaran hebat. Apapun permasalahan yang muncul menghadang perjalanan kasih kalian, di depan akan selalu ada yang lebih berat lagi. Itu lah seni nya dari sebuah hubungan.
Bahkan dengan ujian dan permasalahan yang berat jika kalian mampu mengkomunikasikan, saling mengakui kesalahan, saling memperbaiki dan saling memaafkan, maka kelak ketika memang berjodoh, kalian akan lebih dewasa dari sebelumnya. Semuanya akan terlewati jika kalian masih saling menyayangi dan komitmen untuk bersama apapun yang terjadi nanti.
Coba simak beberapa contoh di bawah ini untuk mengetahui apakah hubungan yang Anda jalani saat ini cukup kuat.
Anda dan pasangan saling menghargai
Tanpa adanya rasa saling menghargai, Anda dan pasangan akan kesulitan mendapatkan rasa percaya, kejujuran dan intimasi dalam hubungan.“Saling menghargai dan menghormati adalah kunci awal yang dibutuhkan untuk setiap pasangan dan hal ini biasanya sulit didapat ketika masa pendekatan,” kata Laurel House seorang pakar kencan dan pemberdayaan wanita di acara televisi Famously Single.
Biasanya, rasa saling menghargai ini muncul ketika Anda sudah berkomitmen dengan pasangan dan sering melakukan aktivitas bersama.
Si dia adalah orang pertama yang Anda hubungi saat senang atau pun sedih
Pasangan Anda adalah orang pertama yang ingin Anda beritahu mengenai kisah bahagia atau pun kisah sedih Anda. Sebagai contoh, ketika mendapatkan promosi kerja ataupun ketika hewan peliharaan sedang sakit keras, apakah Anda menghubungi pasangan duluan?
Hal ini memang tidak langsung terjadi dan tentunya harus melalui beberapa proses panjang. Namun, ketika hal ini sudah menjadi kebiasaan artinya hubungan Anda pun sudah mulai menguat.
Dia tidak menghakimi Anda
Anda selalu bisa bercerita apa saja pada pasangan dan begitu juga sebaliknya tanpa perlu merasa takut akan dihakimi.“Tidak ada seorang pun yang merasa senang ketika dihakimi, apalagi oleh pasangannya”, kata Antonia Hall, MA, seorang psikolog, ahli hubungan, dan juga penulis buku The Ultimate Guide to a Multi-Orgasmic Life.
Anda dan pasangan saling percaya
Kalau sudah memiliki hubungan yang kuat, Anda tidak akan keberatan kalau pasangan pergi bersama teman-temannya.“Rasa percaya dan saling menghargai adalah fondasi dasar untuk hubungan yang sehat,” ucap Andrea Syrtash, seorang pakar hubungan.
Tanpa adanya rasa percaya dan saling menghargai, hubungan Anda tidak akan berhasil.
Anda bisa bertengkar dengan pasangan Anda dan tidak takut kehilangannya
Sebahagia apapun sebuah hubungan pasti akan mengalami sebuah perbedaan pendapat yang bisa memicu pertengkaran. Akan tetapi, satu pertengkaran bukan berarti Anda akan berpisah dengan pasangan.
Bertengkar adalah hal yang wajar dan merupakan bagian dalam sebuah hubungan. Justru hal ini bisa menjadi pelajaran untuk bisa memahami keinginan masing-masing dan mencoba mencari jalan keluarnya bersama.
Menerima ia apa adanya.
Salah satu hal yang bisa merusak sebuah hubungan adalah pemikiran Anda yang menganggap pasangan sebagai suatu ide yang harus dipenuhinya. Film dan novel romantis sering kali membuat Anda berpikir si dia harus menjadi seperti karakter dalam cerita tersebut. Jika ingin membangun hubungan yang kuat, Anda dan pasangan harus saling menerima satu sama lain apa adanya.
Saling belajar.
Anda dan pasangan bisa menghabiskan seumur hidup untuk belajar menjadi pasangan yang baik. Anggaplah dia sebagai cerminan dari diri Anda, jika Anda sedang marah padanya, maka cobalah untuk tidak menyalahkannya dan cari tahu dalam diri hal apa yang bisa membuatnya melakukan hal tersebut. Hubungan yang kuat membutuhkan orang-orang yang mau untuk saling belajar.
Merasa nyaman saat sendiri.
Sebelum Anda dapat merasa nyaman dengan orang lain, Anda harus belajar untuk merasa nyaman dan aman dengan diri sendiri. Dengan demikian, Anda dapat bekerja dalam sebuah hubungan sebagai pribadi yang utuh, bahagia, dan menyenangkan. Jadi, belajarlah untuk menghabiskan waktu sendiri agar dapat merasa nyaman dengan diri sendiri.
Mencari penyebab masalah.
Beberapa pasangan lebih suka menyendiri saat sedang bertengkar dan nanti akan kembali dalam kondisi netral yang telah melupakan masalah sebelumnya. Apabila Anda ingin membangun sebuah hubungan yang kuat, maka Anda dan pasangan tidak boleh lari dari masalah dan justru harus mencari penyebab dari suatu masalah untuk menghindari pertengkaran lainnya di waktu yang akan datang. (DP)