Konflik merupakan sesuatu yang lumrah di dalam biduk rumah tangga. Nggak peduli kecocokan kamu dan pasangan mendekati kata sempurna, pasti ada saja gesekan-gesekan dalam hubungan rumah tangga. Konflik memang nggak bisa dihindari, namun semua kembali dengan bagaimana kamu dan pasangan memandang konflik tersebut. Ada yang berakhir saling memaafkan lantas melupakan konflik , nggak sedikit pula yang nggak mampu mengatasinya hingga berujung bubar jalan. Pastinya perpisahan jangan sampai terjadi di dalam rumah tangga karena itu kamu harus mengetahui cara yang tepat dalam mengatasi konflik dalam kehidupan berrumah tangga. Mau tahu caranya?
Dengarkan, jangan hanya mau didengar
Saat terjadi konflik kedua pihak pasti adu argumen . Siapa yang menuturkan paling logis adalah Ia yang menang. Memang boleh berargumen, tetapi kamu harus mendengar argumen dari pihak lain juga. Kadang kamu masih kekeuh mempertahankan argumenmu supaya kamu lah yang keluar menjadi pemenang dari konflik ini. Padahal, konflik rumah tangga mungkin terjadi bukan dari diri pihak lain, bisa jadi dari pihak kamu. Cobalah mendengar, jika kamu merasa tuduhan yang dilemparkannya tidak sesuai maka nggak bisa memberikan penjelasan. Jika tidak, maka segera merenungkan kesalahan kamu lalu meminta maaf pada pasangan.
Perhatikan nada suara
Nada suara yang tinggi kerap kali membuat kesalahpahaman. Walaupun sebenarnya apa yang kamu ungkapkan tidak bermaksud menyinggung perasaan, semuanya akan disalahpahamkan jika nada suara kamu tinggi. kamu boleh emosi, boleh marah, namun perhatikan nada suara tinggi. Bicaralah dengan tenang. Saat bicara dengan tenang, apa yang kamu ingin ungkapkan akan terungkap dengan jelas. Ketika emosi mulai menguasai kamusehingga dirasa sulit untuk bersikap tenang, cobalah tarik nafas beberapa kali sampai kamu merasa reda.
Fokus pada masalah
Banyak lho kaum wanita yang tengah bertengkar dengan pasangannya sering membawa kesalahan-kesalahan masa lalu yang dilakukan oleh pasangan. Hal ini bukan membuat argument menjadi lebih kuat dengan menambah “refrensi” kesalahan yang terdahulu, justru makin menguatkan konflik. Kesalahan yang dahulu tak perlu dibahas, tak ada orang yang suka jika kesalahannya diungkit kembali. Fokulah pada masalah yang tengah dihadapi. Menyelesaikan satu masalah saja sudah sulit, apalagi harus membawa masalah-masalah dulu. Jika kamu merasa masalah yang lalu masih mengganjal, bicarakan di kesempatan lain. Tepatnya di kesempatan dimana kamu dan pasangan sudah sama-sama berkepala dingin.
Jujur dan saling terbuka
Komunikasi merupakan kunci utama dalam hubungan, begitu juga dalam penyelesaian konflik rumah tangga. Kunci utama komunikasi yang baik adalah saling terbuka dengan pasangan. Saat berkomitmen membangun rumah tangga, secara tak langsung kamu telah setuju untuk selalu jujur dan terbuka, ngak ada rahasia di antara kalian. Jika ada sesuatu yang mengganjal, yang membuat resah, utarakan pada pasangan. Sehingga Ia paham apa yang membuat kamu kurang srek. Bila kamu nggak terbuka dan jujur pada pasangan, maka kekesalan kamu terhadap pasangan akan menumpuk dan justru membuat kamu stress hingga konflik tak kunjung selesai.
Pertengkaran nggak berujung? Hadirkan pihak ketiga
Jika kamu merasa konflik rumah tangga yang kamu dan pasangan hadapi sudah di luar batas, jangan sungkan untuk meminta bantuan dari pihak ketiga. Bisa meminta bantuan dari keluarga atau jika kamu ingin konflik rumah tangga didengar keluarga, kamu bisa meminta bantuan psikolog rumah tangga. Langkah ini dilakukan jika kamu dan pasangan sama-sama setuju bahwa butuh campur tangan pihak ketiga untuk membantu kalian menyelesaikan konflik ini. Pihak ketiga akan bersikap lebih objektif dalam memandang konflik rumah tangga. Maka nggak akan ada satu pihak yang merasa dicurangi dalam proses penyelesaian konflik.
Ingat mengapa kamu memilih dia
Kenangan merupakan obat mujarab dalam mengatasi konflik rumah tangga kamu. Kenangan saat kamu bertemu dnegannya pertama kali, pacaran, tunangan, hingga menikah. Ingatlah kembali mengapa kamu memilihnya sebagai seseorang yang akan kamu habiskan sisa hidup kamu. Ingat betapa kamu merasa beruntung memilikinya dan ingat saat kamu berkomitmen membangun rumah tangga dengannya, kamu nggak hanya mencintai kelebihannya tetapi juga kekurangannya. Dengan semua perjalanan yang telah kamu dan pasangan lewati bersama, apakah rela semuanya dirusak hanya karena satu konflik rumah tangga saja?
Cari jalan keluar yang sama-sama menguntungkan kamu dan pasangan
Tujuan utama menyelesaikan konflik rumah tangga adalah menemukan win-win solution alias solusi yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Jangan hanya ingin menang sendiri, atau salah satu pihak mengambil keuntungan lebih banyak. Justru ini akan memicu konflik baru di antara kamu dan pasangan. Saat mengambil jangan tengah pastikan kalian berdua setuju dan menerima sesuai dengan kesepakatan. Jika telah menemukan jalan tengahnya, berjanjilah untuk membuat konflik ini menjadi pelajaran supaya tidak terjadi lagi di kemudian hari.
Memang nggak mudah mengarungi bahtera rumah tangga, akan ada ombak yang menerjang menguji kuatnya rumah tangga kamu dan pasangan. Janganlah menatapnya sebelah mata, karena pernikahan merupakan sesuatu yang dianggap sakral. Pikirkan pihak lain yang ikut kecewa ketika rumah tangga harus retak di tengah jalan, karena pada saat kamu memutuskan menikah ada dua keluarga yang ikut bersatu. (AH)