8 Langkah Mencegah Baby Blues Syndrome Pasca Melahirkan

8 Langkah Mencegah Baby Blues Syndrome Pasca Melahirkan
suara.com

Seruni.id – Melahirkan buah hati adalah hal yang indah bagi seorang wanita, apalagi jika sudah dinanti-nantikan sejak lama. Namun, teranyata banyak dari mereka yang merasa takut mengalami baby blues syndrome atau dianggap sebagai keadaan wanita mengalami depresi pasca melahirkan.

8 Langkah Mencegah Baby Blues Syndrome Pasca Melahirkan
depositphotos.com

Karena biasanya keadaan ini, akan berpengaruh besar pada hari-harinya. Sebelum kamu merasa khawatir atas kemungkinan yang terjadi pasca melahirkan, sebaiknya pahami lebih dulu penjelasan berikut ini.

Sebenarnya Apa Sih Baby Blues Syndrome itu?

Dilansir dari Popmama, baby blues syndrome adalah keadaan psikologis sementara setelah melahirkan. Katika seorang ibu baru mungkin mengalami perubahan suasana hati yang mendadak, merasa sangat bahagia, hilangnya kesabaran, atau tiba-tiba merasa sedih, hingga menangis tanpa alasan. Biasanya keadaan seperti ini berlangsung beberapa waktu atau kurang lebih 1 sampai 2 minggu setelah melahirkan.

Apa Saja Penyebabnya?

Baby blues syndrome terjadi bukan tanpa alasan. Jika kamu merupakan ibu baru, kemudian mengalami ciri-ciri seperti yang telah disebutkan di atas, maka diperlukannya introspeksi diri, itu sekedar baby blues atau depresi pasca melahirkan. Syndrome ini bisa disebabkan oleh beberapa hal yang mungkin tidak disadari secara langsung, yakni sebagai berikut:

• Kelelahan mengasuh bayi yang baru lahir
• Payudara membengkak dan terasa menyakitkan serta demam
• Kesulitan dalam beradaptasi
• Hormon yang menurun
• Perubahan fisik tubuh

Apa yang Bisa Dilakukan untuk Mencegah Baby Blues?

Lahirnya malaikat kecil ke dunia merupakan peristiwa yang mengundang berjuta emosi. Setelah melalui masa-masa kehamilan yang menakjubkan, mungkin kamu merasa super bersemangat untuk mendekap buah hati tercinta. Namun, bagi beberapa wanita, gejolak emosi yang mereka rasakan setelah melahirkan tak melulu lega membahagiakan. Nah, guna mencegah baby blues syndrome, ada beberapa hal yang harus kamu lakukan. Berikut langkah-langkah yang bisa kamu coba.

1. Bicarakan Kekhawatiranmu

Setiap kesedihan dan kekhawatiran yang kamu rasakan, sebaiknya bisa dikonsultasikan dengan dokter. Sebab biasanya, tenaga kesehatan yang sudah profesional bisa mendeteksi tanda-tanda depresi yang mungkin tidak disadari. Dengan begitu, mereka bisa membantumu untuk mengendalikan gejalanya sebelum meluap di luar kendali.

Selain mendiskusikan kepada dokter, bicara dari hati ke hati dengan suami mengenai hal ini, harus diperhatikan. Kamu bisa mencurahkan segala kecemasanmu akan masa depan. Entah mengenai waktu berdua bersama suami yang berkurang, atau justru kekhawatiran mengatasi masalah menyusui buah hati nantinya.

2. Belajar untuk Bersabar

Saat menjadi ibu baru, kamu perlu banyak-banyak bersabar. Meskipun sabar memang lebih mudah diucapkan dibanding dilakukan. Jika tidak bisa langsung memandikan anak, tak masalah, nanti pelan-pelan belajar lagi. ASI tidak bisa langsung keluar? Tenang, ini bukan akhir dari segalanya, sabar dan tenang dulu. Dengan lebih banyak menabung sabar, ibu baru juga tida akan mudah emosi jika semua hal tidak sesuai dengan ekspetasinya sebelum bayi lahir.

3. Melepaskan Stres

Menurut pemaparan dari Diane Sanford, Ph.D., penulis Pospartum Survival Guide, dalam laman Parents. Ia menyebutkan, bahwa ibu yang menghabiskan sedikitnya 15 menit setiap hari untuk melepaskan setres, cenderung lebih bisa mengatasi tekanan rumah tangga daripada mereka yang tidak mencoba untuk sedikit bersantai.

Jadi, untuk mencegah baby blues pasca melahirkan, usahakan untuk menyisihkan waktumu untuk diri sendiri secara rutin selama masa kehamilan pun setelah melahirkan. Kamu bisa melakukan me time, dengan berbagai kegiatan positif. Sebut saja meditasi, latihan pernapasan dalam, atau mempercantik diri ke salon. Setidaknya hal tersebut dapat melepaskan stres yang kamu rasakan.

4. Tidak Perlu Membandingkan dengan Orang Lain

Setiap anak, memiliki perkembangan yang berbeda-beda. Namun seringkali, sebagai ibu baru, tanpa disadari, mereka membandingkan perkembangan anaknya dengan anak yang lainnya. Setiap orangtua pasti memiliki hal-hal terbaik yang diberikan untuk anaknya. Tak masalah, jika anakmu belum bisa melakukan apa yang anak lain lakukan. Yang terpenting, anak sehat dan bahagia.

5. Perbanyak Mengonsumsi Asupan Omega-3

Sejumlah penelitian membuktikan, bahwa mengonsumsi asam lemak omega-3 (EPA dan DHA) dapat menekan risiko kelahiran prematur dan mencegah baby blues pada ibu baru. Omega-3 adalah asam lemak esensial yang tidak dapat diproduksi secara alami oleh tubuh, karena itu harus diperoleh dari makanan. Wanit yang makan cukup ikan beromega-3 tinggi selama kehamilan atau supelmen minyak ikan berkualitas tinggi cendering lebih kebal terhadap depresi postpartum.

6. Sempatkan Berolahraga

Sebuah studi menemukan bahwa ibu yang rajin berolahraga sebelum dan setelah melahirkan cenderung merasa lebih baik secara emosional dan lebih muda bersosialisasi daripada mereka yang tidak berolahraga.

Kendati begitu, jangan memaksakan diri untuk melakukan olahraga berat. Olahraga yang ringan-ringan saja, fokuskan untuk memperlancar aliran darah Anda mengalir bukan untuk membakar ratusan kalori atau mengencangkan otot-otot perut Anda.

“Anda bisa jalan di taman kota, mendapatkan udara segar, dan menikmati alam dapat menyegarkan cara pandang Anda,” kata Karen Rosenthal, Ph.D., seorang psikolog di Westport, Connecticut.

7. Jangan Memaksakan utnuk Menjadi Orangtua yang Sempurna

Orangtua mana yang tak ingin menjadi orangtua terbaik untuk anaknya? Semua tentu mengharapkan seperti ini. Bahkan, telah memiliki bayangan orangtua ideal yang telah terukir dalam pikirannya. Kamu mungkin merasa bersalah jika kamu tidak bisa melakukan segalanya dengan benar dan menganggap bahwa ibu-ibu lainnya melakukan pekerjaan yang jauh lebih baik daripada kamu sendiri. Akibatnya, kamu memaksakan harapan yang tidak realistis pada diri sendiri. Selain membuka hati, cara terbaik untuk mencegah baby blues adalah untuk memiliki ekspektasi yang realistis.

Baca Juga: Ini Efek Negatif Jika Orangtua Sering Membohongi Anak

8. Sesekali Menangis Tak Masalah, Tapi Jangan Lupa untuk Tertawa

Bagi ibu baru, merasakan datangnya berbagai gelombang emosi itu sangat wajar sekali untuk dialami. Kamu pasti akan kelelahan, kamu pasti akan merasakan yang namanya tak berdaya, kamu pasti pernah merasa sendiri. Dan efek dari perasaan itu semua, pada akhirnya kamu akan menangis.

Tak masalah jika sesekali kamu ingin menangis, menangis lah, jika itu bisa membuatmu lebih lega. Tapi setelahnya, jangan lupa untuk bahagia kembali. Karena tidak ada yang menuntutmu jadi ibu sempurna jika bukan kamu sendiri yang mengekspektasikannya terlalu tinggi. Tertawalah pada kekonyolan dirimu sendiri, tertawalah pada ekspresi-ekspresi lucu bayimu. Ingat, bayimu itu butuh ibu yang bahagia, bukan ibu yang sempurna