Seruni.id – Sering merasa gugup saat wawancara pekerjaan? Atau bahkan, kamu bingung bagaimana cara memperkenalkan diri saat interview? Tak mengapa, ini adalah hal yang wajar, setiap orang pasti pernah mengalami hal yang serupa. Apalagi, kalau ini menjadi pengalaman pertama kamu sebagai lulusan baru.
Demi mengurangi rasa gugup tersebut, penting sekali untuk mempelajari alur wawancara yang umum terlebh dahulu. Biasanya, pertanyaan saat sesi wawancara memang berbeda-beda setiap pelamar, tergantung posisi yang dilamar, kultur perusahaan, hingga karakteristik HRD-nya. Meski begitu, ada satu hal yang memiliki alur sama, yaitu perkenalan diri.
Memperkenalkan diri saat interview pekerjaan, menjadi salah satu hal yang cukup penting. Sebab, dengan perkenalan diri yang baik, bisa memberikan kesan pertama yang positif pada rekruter dan meningkatkan peulang kamu untuk diterima di perusahaan tersebut.
Nah, dalam artikel ini, Seruni akan membahas mengenai tips dan cara memperkenalkan diri saat interview pekerjaan. Tips-tips ini dapat membantu kamu untuk membuat perkenalan diri yang singkat, padat, dan jelas, serta sesuai dengan posisi pekerjaan yang dilamar.
Hal-hal yang Harus Diperahatikan Sebelum Melakukan Wawancara Kerja
Sebelum melakukan sesi wawancara ada beberapa hal yang mesti kamu perhatikan nih, agar interview bisa berjalan lancar. Meski terlihat sepele, tetapi beberapa hal ini sangat berguna untuk mengatasi kegugupan. Apa saja?
- Pastikan sebelum hari H wawancara, kamu mendapatkan waktu istirahat yang cukup di malam hari. Berlatih boleh saja, tetapi jangan sampai tidak tidur, ya.
- Makan dan minum secukupnya, terlebih jika interview dilakukan siang hari. Jangan sampai kamu kelaparan saat wawancara sedang berlangsung, sehingga fokusmu menjadi hilang.
- Usahakan untuk datang minimal 10 menit sebelum waktu interview jika dilakukan secara offline. Jika interview-nya online, kamu bisa stand by 5 menit sebelum waktu interview dimulai, ya.
- Perhatikan detail diri HRD. Seperti namanya, sehingga kamu bisa menyapa HRD saat mulai memperkenalkan diri.
- Hindari memotong pembicaran pertanyaan HRD, meskipun kamu sudah tahu apa yang kami kamu jawab dan jelaskan.
Cara Memperkenalkan Diri Saat Interview Pekerjaan
Seperti apa sih cara memperkenalkan diri saat interview pekerjaan yang efektif? Ternyata, cara memperkenalkan diri saat interview ada susunannya, loh. Berikut Seruni telah merangkum beberapa susunannya berikut ini:
1. Fokus dan Berikan Atensi pada Kehadiran HRD
Kunci utama lancar dalam sesi wawancara adalah fokus. Fokuskan diri pada saat ini, jangan memikirkan hal lain yang membuat fokusmu menjadi kacau. Usahakan juga untuk membuat eye contact dengan HRD yang akan mewawancaraimu.
Namun, tidak semua orang bisa melakukan eye contact. Jika kesulitan, kamu bisa melihat bagian wajah selain mata. Jangan sampai kamu menundukkan kepala atau justru mendongak, ya. Sebab, hal tersebut akan memberikan kesan yang tidak sopan.
2. Perhatikan Gesture Tubuh Saat Bicara
Gesture tubuh menjadi hal penting yang harus diperhatikan ketika kamu melakukan perkenalan diri saat sesi wawancara. Bagaimana kamu menggerakan tangan saat berbicara hingga gaya dudukmu. Hal ini akan menjadi perhatian bagi HRD, juga sebagai penilaian apakah kamu sosok yang percaya diri dalam bebicara dan menjelaskan diri dengan baik atau tidak.
3. Berikan Salam Pembuka
Sebelum sesi wawancara dimulai, biasanya HRD akan menyapa terlebih dahulu. Setelah dirasa siap, HRD akan mempersilakan kamu untuk mulai memperkenalkan diri. Namun, sebelum melakukan perkenalan diri, jangan lupa untuk menyapa HRD, ya. Meskipun sebelumnya kalian sudah saling menyapa dan berkenalan.
Dalam salam pembuka ini, utarakanlah rasa terima kasih kepada HRD yang sudah memberikan kamu kesempatan untuk mengikuti interview tersebut. Hal ini akan memberikan impersi atau penilaian yang baik tentang kamu, karena kamu sudah bersikap sopan dan menghargai kesempatan yang diberikan.
Contoh salam pembuka:
“Selamat pagi/sing, Bapak/Ibu (sebut namanya) selaku Manager HRD PT (sebut nama perusahaannya). Terima kasih atas waktu dan kesempatannya yang diberikan kepada saya untuk mengikuti wawancara pada hari ini. Ini menjadi sebuah kebahagiaan dan kebanggaan bagi saya untuk bisa lolos di tahap administrasi dan bisa bertemu Bapak/Ibu.”
4. Mulai Perkenalan dengan Data Diri Secara Umum
Tips berikutnya, kamu harus melakukan perkenalan dengan data diri secara umum. Mulai dari nama, usia, hingga domisili. Ini akan menjadi informasi dasar yang akan HRD ketahui tentang kamu. Data diri yang singkat tersebut, akan menghemat waktu sehingga tidak terlalu bertele-tele. Dengan demikian, perkenalan diri saat interview dimulai secara efesien dan efektif.
Contoh:
“Perkenalankan, Bapak/Ibu, nama saya (sebut nama lengkap kamu). Bapak/Ibu bisa memanggil saja (sebut nama panggilanmu). Saat ini usia saya (sebut usiamu). Saya berasal dari (sebut kota asal), tetapi sekarang saya berdomisili di (sebut tempat tinggal domisili kamu).
5. Jelaskan Jurusan dan Apa yang Dipelajari
Sebenarnya, bagian ini hanya dilakukan jika memang jurusan menjadi syarat dan kualifikasi yang ditentukan oleh perusahaan. Terlebih, saat ini sudah banyak posisi yang tidak membutuhkan syarat untuk jobseeker dari lulusan tertentu. Namun, jika kamu melamar dengan jurusan sebagai persyaratan, maka kamu bisa menjelaskannya dengan cara berikut ini:
“Saya merupakan lulusan dari Jurusan Ilmu Komunikasi. Jurusan tersebut merupakan jurusan impian saya sejak awal masuk SMA. Alasan saya masuk ke jurusan Ilkom adalah karena saya tertarik di dunia Digital Marketing di mana setelah saya observasi, jurusan tersebut mempelejari berbagai hal yang bisa mendukung saya berkarir di posisi Digital Marketing.”
6. Jelaskan Tentang Pengalaman Berkualiah
Sebelumnya, kamu harus tahu dulu nih. Bahwa bagian ini tidaklah sama dengan penjelasan tentang pengalaman organisasi. Pada umumnya, bagian ini bisa kamu jelaskan jika memang kamu lulus lebih dari waktu yang efektif. Jadi, kamu harus bisa menjelaskan terlebih dahulu kepada pewawancara mengapa kamu mengalami keterlambatan lulus. Sehingga HRD bisa memahaminya.
Contoh:
“Saya lulus kuliah pada akhir tahun 2022. Waktu ini memang terbilang kurang efektif karena seharusnya saya sudah lulus sejak awal 2021. Hal ini dikarenakan saat tahun 2018, saya harus mengambil cuti kuliah selama 1 tahun dikarenakan alasan finansial. Saat itu saya bekerja dahulu di salam satu startup dengan Social Media Officer.
Dari pengalaman tersebut, saya justru memperoleh pekerjaan pertama saya meskipun saya masih menjadi mahasiswa. Saya juga belajar banyak dari posisi yang saya jalani tersebut untuk mendukung perkuliahan saya karena memiliki konsentrasi keilmuan yang serupa. Saya juga bisa menerapkan ilmu yang saya pelajari di perkuliahan ke perusahaan tersebut dengan baik untuk menunjang performance kerja saya di sana saat itu.”
7. Jelaskan Pengalaman Bekerja Secara Efektif
Bagi kamu yang sudah memiliki pengalaman bekerja, kamu bisa menjelaskan hal tersebut di sesi wawancara nanti. Mulai dari menjelaskan posisi kamu di perusahaan sebelumnya, tanggung jawab, serta kesulitan yang kamu hadapi di posisi tersebut.
Contoh:
“Sebelumnya, saya bekerja sebagai Performance Marketing. Jobdesk saya adalah untuk menyusun campaign produk dan perusahaan, membuat rencana tentang konten apa saja yang bisa dilakukan setiap bulannya, hingga melakukan riset pasar.
Selama saya bekerja sebagai Performance Marketing, tidak ada kesulitan berarti yang saya hadapi. Seluruh tim bekerja sama dengan baik dan saya juga telah mempelajari berbagai hal yang dibutuhkan sebagai Performance Marketing selama berkuliah.”
8. Pengalaman Organisasi/Intership
Lalu, bagaimana jika belum memiliki pengalaman bekerja sama sekali? Tenang saja, kamu tidak perlu khawatir tentang ha ini. Sebab, kamu bisa menggantinya dengan pengalaman organisasi atau intership. Pokok bahasannya sama seperti pengalaman kerja, yaitu tentang posisi, tanggung jawab, hingga kesulitan yang kamu hadapi.
Contoh:
“Selama berkuliah, saya aktif sebagai jurnalis di Lembaga Pers Mahasiswa tingkat universitas. Saya bertanggung jawab untuk di beberapa rubrik produk majalah kami, seperti flash news, opini, hingga resensi. Saya juga terbiasa menyusun TOR untuk menjadi panduan saya dalam melakukan wawancara kepada narasumber.
Selain itu, sebelum menulis, saya akan melakukan observasi lapangan dan literatur untuk memperkaya informasi tulisan saya. Saya menikmati seluruh kegiatan organisasi saya tersebut sehingga kendala seperti narasumber susah dihubungi hingga terbatasnya literatur yang dibutuhkan bisa terselesaikan dengan baik.”
9. Menjelaskan Tentang Kegiatan Selama Menjadi Jobseeker
Jika kamu lama menganggur, kamu bisa juga menjelaskan kepada HRD. Jelaskan kegiatan positif yang kamu lakukan, seperti menjalani kursus atau bergabung menjadi volunteer.
Contoh:
“Semenjak lulus kuliah dari Mei 2021, saya beristirahat dahulu untuk menghabiskan waktu bersama keluarga karena sebelumnya saya merantau. Selain itu, saya juga mengambil beberapa kursus untuk mendukung bidang karir yang saya inginkan, seperti kursus Digital Marketing hingga kursus Social Media Specialist.
Tidak hanya itu, saya juga join beberapa grup komunitas Digital Marketing online di mana saya belajar banyak dari para Digital Marketing Officer yang sudah berpengalaman di sana.”
10. Ceritakan Aktivitas di Luar Pekerjaan
Sebagai seorang pekerja, bukan tidak mungkin kamu tidak memiliki hobi, bukan? Ketika melakukan sesi wawancara, jangan ragu untuk menceritakan atau menjelaskan hobi yang kamu lakukan di luar pekerjaan. Namun, kamu harus menjelaskannya secara singkat dan jangan bertele-tele.
Contoh:
“Selain bekerja, saya juga gemar menonton film atau serial. Setelah menonton, saya akan membuat ulasan di akun media sosial yang saya khususnya untuk review film. Dengan kegiatan ini, saya mendapatkan banyak insight dari orang lain serta mendapatkan networking baru yang memiliki ketertarikan serupa di dunia perfilman.”
11. Penutup Perkenalan
Setelah kamu memperkenalkan diri saat interview sudah selesai, jangan lupa tutup perkenalan tersebut dengan sopan. Ketika menutup, kamu harus memberikan kesan bahwa kamu siap untuk segala pertanyaan dari pewawancara.
Contoh:
“Itulah hal-hal yang bisa saya perkenalkan kepada Bapak/Ibu. Perkenalan tersebut tentu saja belum bisa dijadikan acuan Bapak/Ibu menilai saya. Jadi, saya siap menjawab segala hal yang Bapak/Ibu ingin tanyakan kepada saya.”
Baca Juga: Jangan Asal Tanda Tangan Kontrak Kerja, Perhatikan Poin Berikut ini!
Jadi, itulah cara memperkenalkan diri saat interview pekerjaan yang bisa kamu terapkan. Tips di atas sangat membantu untuk kamu menegtahui apa saja yang harus kamu jelaskan kepada pewawancara. Sehingga HRD tahu seperti apa kamu dan bagaimana pembawaan kaamu ketika berkomunikasi. Semoga bermanfaat!