Ainul Mardhiah, Bidadari Surga yang Tercantik

Seruni.id – Kali ini Seruni ingin membagikan kisah tentang Ainul Mardhiah, bidadari surga tercantik yang diceritakan dalam Hadits Nabi riwayat Tirmidzi. Di mana setiap pandangan yang melihatnya, pasti akan menemukan keridhaan di hati. Berikut kisah selengkapnya:

Related image

Saat pagi hari di bulan Ramadhan, Nabi sedang memberikan targhib (semangat untuk berjihad) kepada pasukan Islam. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya orang yang mati syahid karena Allah, maka Allah akan menganugerahkannya Ainul Mardhiah, bidadari paling cantik di surga,” Salah satu sahabat muda yang mendengar cerita itu pun penasaran. Namun, karena malu pada Nabi dan sahabat-sahabat yang lain, ia tidak jadi mencari tahu lebih dalam mengenai Ainul Mardhiah.

Baca Juga: “Saya Menghafal Alquran karena Ingin Bertemu Kembali dengan Orangtua di Surga”

Sesuai sunah Rasul, mendekati waktu Zuhur, para sahabat dipersilakan untuk tidur sejenak, sebelum pergi berperang. Bersama kafilah perangnya, sahabat yang satu ini terlelap hingga bermimpi.

Dan di dalam mimpinya, ia berada di tempat yang sangat indah, tempat yang belum pernah ia kunjungi sebelumnya. Ia pun bertemu dengan seorang wanita yang sangat cantik, yang juga belum pernah ia lihat sebelumnya. Kemudian ia bertanya pada wanita tersebut:

“Di manakah ini?”
“Inilah surga,” jawab wanita tersebut.

Kemudian sahabat bertanya lagi,

“Apakah Anda Ainul Mardhiah?”
“Bukan, saya bukan Ainul Mardhiah. Kalau Anda ingin bertemu dengan Ainul Mardhiah, dia sedang beristirahat di bawah pohon yang rindang itu,”

Sahabat itu mendapati seorang wanita yang cantikan masya Allah, berkali-kali lipat dari wanita pertama yang ia lihat.

“Apakah Anda Ainul Mardhiah?”
“Bukan, saya penjaganya. Kalau Anda ingin bertemu dengannya, di sanalah singgasananya,”

Lalu sahabat pun pergi ke singgasana yang ditunjukkan, dan ia sampai pada suatu mahligai. Di sana, ia mendapati seorang wanita yang kecantikannya berkali-kali lipat dari dua wanita sebelumnya. Ia pun memberanikan diri untuk bertanya.

“Apakah Anda Ainul Mardhiah?”
“Bukan, saya bukan Ainul Mardhiah. Saya penjaganya di mahligai ini. Jika Anda ingin menemuinya, temuilah dia di mahligai itu,”

Sahabat kembali beranjak, dan sampailah ia di mahligai yang dimaksud. Lagi-lagi, ia mendapati seorang wanita yang kecantikannya melebihi wanita-wanita sebelumnya. Sangat pemalu. Sahabat pun bertanya.

“Apakah Anda Ainul Mardhiah?”
“Ya, benar saya Ainul Mardhiah,”

Sahabat pun mendekat. Namun, Ainul Mardhiah menghindar dan berkata, “Anda bukan seorang yang mati syahid,”

Seketika itu, sahabat pun terbangun dari mimpinya. Lalu ia menceritakan mimpinya pada seorang sahabat yang sangat ia percaya, dan memohon untuk merahasiakannya sampai ia mati syahid. Komando jihad pun menggelora. Sahabat tersebut dengan semangat berjihad untuk dapat bertemu dengan Ainul Mardhiah. Hingga akhirnya ia pun benar-benar mati syahid.

Saat petang hari, di waktu buka puasa, sahabat kepercayaannya tadi menceritakan mimpi sahabat yang mati syahid kepada Nabi. Nabi pun membenarkan tentang mimpi sahabat muda tersebut, dan Rasulullah bersabda, “Sekarang ia bahagia bersama Ainul Mardhiah,”

Wallahu a’lam.