Hari HAM Sedunia: Sejarah, Tujuan, dan Tema

Hari HAM Sedunia: Sejarah, Tujuan, dan Tema
kabarlumajang.pikiran-rakyat.com

Seruni.id – Di bulan Desember ini, ada sejumlah hari-hari penting dan juga memiliki sejarah di baliknya, salah satunya pada tanggal 10 Desember mendatang, di mana tanggal tersebut diperingati sebagai Hari HAM Sedunia. Terbentuknya Hari HAM (Hak Asasi Manusia) Sedunia, tentu menyimpan sejarah panjang yang perlu kita ketahui, terutama bagi kaum milenial. Maka dari itu, pada artikel kali ini, Seruni akan mengajak kamu mengulik mengenai sejarahnya. Yuk simak berikut ini.

Hari HAM Sedunia: Sejarah, Tujuan, dan Tema
blog.netary.id

 

Sejarah Hari HAM Sedunia

Hari HAM Sedunia adalah peringatan tahunan yang dilakukan untuk memperingati Deklarasi Universal HAM pada tahun 1948 silam. Setiap negada di dunia, termasuk Indonesia, akan memperingatinya pada tanggal 10 Desember. Lantas, bagaimana awal tercetusnya Hari HAM Sedunia hingga kini dijadikan sebagai salah satu momen yang harus kita ingat?

Melansir dari laman ham.go.id, terbentuknya Hari HAM Sedunia, dilandasi oleh tragedi brutal Perang Dunia ke-II (1939-1945). Di mana, pada peristiwa tersebut, banyak orang yang tewas dan menderita. Kejadian tersebut juga membuat hak hidup mereka direnggut secara paksa akibat kebengisan perang tersebut.

Kemudian, agar kejadian serupa tak terulang kembali, Majelis Umum PBB bersama para anggotanya mengesahkan dibentuknya Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) pada 10 Desember 1948 di Palais de Chaillot, Paris. Dibentuknya DUHAM merupakan sebuah kesadaran, bahwa setiap manusia memiliki hak asasi yang sama dan setara, sehingga perlu mendapatkan perlindungan dan dijunjung tinggi.

Berdasarkan DUHAM, maka melalui General Assembly Resolutin 217A (III), dijelaskan bahwa setiap manusia memiliki hak untuk mendapatkan kesempatan dan keadilan yang sama dalam kehidupannya.

Mengutip dari Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999, HAM merupakan hak yang sangat erat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, serta anugerah-Nya yang harus dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hkum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan, serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

 

Tujuan Diperingatinya Hari HAM Sedunia

Setiap pembentukan hari-hari penting dan bersejarah, tentu memiliki maksud dan tujuan tersendiri. Begitupun dengan Hari HAM Sedunia. Adapun tujuan dari peringatan ini adalah sebagai pengingat kepada seluruh masyarakat dunia, bahwa setiap manusia memiliki hak dan kedudukan yang sama tanpa diskriminasi.

 

Tema Hari HAM Sedunia 2021

Setiap tahunnya, Hari HAM Sedunia mengusung tema yang berbeda. Pada tahun 2021 ini, hari peringatan tersebut rencananya akan mengusung tema “Kesadaran – Mengurangi Ketidaksetaraan, Memajukan Hak Asasi Manusia”.

Tema tersebut tentu berkaitan dengan Pasal 1 UDHR yang berbunyi, “Semua manusia dilahirkan bebas dan setara dalam martabat dan hak”. Prinsip kesetaraan dan non-diskriminasi merupakan inti dari hak asasi manusia.

Kesetaraan, iklusi, dan non-diskriminasi atau dengan kata lain pendekatan berbasis hak asasi manusia merupakan cara terbaik untuk meminimalisir ketidaksetaraan. Oleh karena itu, penting sekali untuk turut andil dalam memperingati Hari HAM sedunia di tahun ini dan tahun yang akan datang.

 

Cara Mengatasi Krisis HAM di Masa Pandemi

Bekalangan, kasus pelanggaran HAM marak terjadi. Terlebih dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari kasus pemerkorsaan, penculikan, pengeroyokan, pelecehan, hingga pembunuhan. Apalagi, di tengah pandemi ini, banyak sekali kasus pelanggaran HAM yang terjadi. Lantas, bagaimana cara mengatasinya?

  • Menyudahi segala bentuk diskriminasi, baik dalam bentuk struktural maupaun rasisme. Sebab, kedua hal tersebut menyebabkan krisis HAM di masa pandemi ini. Maka, agar krisis tak berlanjut, hal ini harus segera dihentikan.
  • Mengatasi ketidaksetaraan, misalnya ketimpangan berkembangan di masa pandemi ini. Perlu adanya dukungan dan kontrak sosial untuk memajukan serta melindungi hak ekonomi, sosial, dan budaya dalam ‘kebiasaan hidup baru’ (new normal).
  • Mendorong keikutsertaan dan solidasiras. Baik secara individu, masyarakat, komunitas maupun pemerintah, harus berperan aktif dalam menyuarakan pemulihan pembangunan dusia pasca Covid-19. Agar generasi sekarang dan mendatang menjadi lebih baik.
  • Mempromosikan pembangunan berkelanjutan. Semua orang memerlukan pembangunan berkelanjutan demi kebaikan manusia dan seisi bumi. HAM, Agenda 2020, dan Paris Agreement menjadi landasan pemulihan yang menyertakan peran semua orang.

Baca Juga: Sejarah Singkat Hari Perdamaian Dunia 21 September

Menegakkan dan melindungi hak asasai manusia merupakan hal penting. Oleh karena itu, seluruh masyarakat dunia diharapkan untuk dapat memperingati Hari HAM Sedunia setiap tanggal 10 Desember, agar kita senantiasa mengingat bahwa HAM harus ditegakkan. Misalnya dengan cara menghentikan segala bentuk ketidakadilan dan diskrimanasi yang ada di kehidupan bermasyarakat. Semoga bermanfaat.