Ketika Azan Harus Dikumandangkan dengan Bahasa Turki

Sumber Gambar: youtube.com

Seruni.id – Dihapuskannya khilafah Utsmaniyah oleh kalangan sekuler Turki pada tahun 1924 silam, menjadi salah satu episode paling kelam bagi umat Islam. Belum lagi, setelah khilafah dihapuskan, mereka juga mengharuskan pembacaan ayat suci Alquran serta mengumandangkan azan menggunakan bahasa Turki, tepatnya pada tahun 1935.

Related image
Blue Mosque, Istanbul. Sumber Gambar: youtube.com

Azan berbahasa Turki dikumandangkan selama 18 tahun. Hingga kemudian dikembalikan ke bahasa Arab oleh pemerintah yang baru, yakni Perdana Menteri Adnan Menderes, pada tahun 1950. Kalangan sekuler tidak menyukai kebijakan-kebijakan Adnan Menderes yang pro pada umat Islam. Hingga akhirnya ia dikudeta oleh pihak militer, dan syahid di tiang gantungan.

Baca Juga: Adnan Menderes, Sang Syahid Azan dari Turki

Mengembalikan Islam di atas tanah Turki yang sudah lama terjerembab ke dalam lubang hitam sekularisme, jelas bukan hal yang mudah.

Butuh waktu 18 tahun bagi Adnan Menderes untuk mengembalikan azan ke dalam bahasa Arab, itu pun harus ia bayar dengan nyawanya sendiri. Bahkan, Erbakan, yakni dari partai politik berhaluan Islam, Partai Refah [Partai Kesejahteraan] juga dikudeta, hingga partainya dibubarkan.

Baca Juga: Ketika Azan Berkumandang di Rusia, Allahu Akbar

Pelarangan penggunaan hijab di Turki juga dimulai sejak tahun 1984. Hijab dilarang untuk digunakan di ruang publik, termasuk sekolah, universitas, pengadilan, kantor pemerintahan, dan institusi resmi lainnya.

Hingga pada tahun 2007 lalu, di depan pendukungnya, Erdogan berjanji akan menghapuskan pelarangan hijab, jika ia terpilih sebagai Perdana Menteri, dan partainya AKP [Partai Keadilan dan Pembangunan] menang.

Syukur, dengan izin Allah, mayoritas rakyat Turki memilih Erdogan dan AKP. Parlemen pun berhasil dikuasai oleh partai AKP. Dan pada 2010 lalu, pelarangan hijab di universitas pun resmi dicabut. Hijab juga mulai diperbolehkan untuk digunakan pada institusi kenegaraan, pada tahun 2013, dan sekolah pada tahun 2014.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Cordova Media (@cordova.media) on

 

Allahu Akbar. Allah Maha Besar. Petiklah pelajaran yang baik dari kisah ini, agar Indonesia tak perlu mengalami kelam serupa. Aamiin.