Seruni – Kisah inspiratif datang dari seorang dara berusia 22 tahun asal Solo Oktiviatun (22). Oktiviatun lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) nyaris sempurna di tengah keterbatasan ekonomi kedua orangtuanya. Ia menjadi lulusan terbaik Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo pada wisuda yang digelar Sabtu (21/10/2017).
Siapa sangka lulusan terbaik itu datang dari putri buruh cuci piring kantin kampus tersebut. Seperti dilansir Tribunstyle.com dari laporan wartawan TribunSolo.com Labib Zamani, Sabtu (21/10/2017), Oktiviatun merupakan putri dari pasangan Jakun dan Kaminah.
Sang ibu, Kaminah, merupakan seorang buruh cuci piring di warung makan atau kantin di lingkungan Unisri. Gadis kelahiran Banyumas, 6 Oktober 1995 ini tetap berprestasi kendati waktunya terbagi antara studi, berorganisasi, dan membantu orangtua.
Tak jarang dara ini membantu ibunya bekerja sebagai buruh cuci piring di warung. Hal itu dia lakukan di antara kesibukannya studi kampus swasta di Solo itu.
“Setiap pulang kuliah atau jam kosong saya ke kantin untuk membantu ibu,” kata Oktiviatun kepada TribunSolo.com di Unisri Solo, Sabtu (21/10/2017).
Ia mengaku tak malu dengan profesi buruh cuci yang dipilih ibunya. Justru dari sang ibu, Oktiviatun termotivasi untuk menyelesaikan studi dan meraih prestasi akademik. Oktiviatun sebelumnya merupakan mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unisri.
Ia menyelesaikan kuliah empat tahun lima bulan. Oktiviatun mendapat predikat cumlaude setelah berhasil lulus dengan IPK 3,92. Oktiviatun menjadi salah satu lulusan terbaik Unisri periode wisuda bulan Oktober 2017 ini.