Dua mahasiswi dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia, baru-baru ini berhasil memperoleh penghargaan internasional pada kompetisi Go Green City Schneider Electric 2016 di Paris, Perancis. Kedua mahasiswi ini membuat alat bernama ‘Droplock Turnstile Gate,’ dan menjadikan Nabila Astari serta Stephanie Rawi, sukses menempati posisi kedua, mengungguli tim dari Brazil yang menduduki juara ketiga, dan juara pertama dihuni oleh tim dari Jerman.
Prestasi ini pastinya menjadi satu hal yang sangat membanggakan bagi Indonesia. Sebelum pertandingan tingkat dunia ini, Nabila serta Stephanie pernah unggul pada pertandingan tingkat Asia dengan menaklukkan 9 tim dari Korea, Jepang, Thailand, Taiwan, Filipina, Vietnam, Singapura, Malaysia serta Myanmar.
Alat yang mereka ciptakan bermula dari kesibukan beberapa penumpang TransJakarta saat melakukan tap kartu akses masuk halte. Sesudah melalui pintu tiga kaki, ada gerakan berputar yang menghasilkan kekuatan. Energy yang terbuang dari sistem tersebutlah yang selanjutnya digunakan oleh mereka untuk dikonversi menjadi energi listrik.
“Alat itu mampu mengonversikan energi yang terbuang dari putaran pintu tiga kaki di Halte TransJakarta menjadi daya listrik yang mampu memenuhi keperluan listrik di Halte” kata Stephanie Rawi. Nabila juga memberi tambahan bila alat itu diimplementasikan, maka dapat menghasilkan listrik sampai dengan 15kwh/hari. Jadi, keperluan daya listrik di halte dapat terpenuhi.
Berkat prestasi inilah akhirnya ikut membawa harum nama bangsa Indonesia karena orisinalitas ide dan mempunyai unsur ramah lingkungan, yang tampak dari penggunaan energi yang terbuang sia-sia oleh alat ini. Nabila serta timnya sekarang ini sudah mengajukan hubungan kerja sama, serta pihak TransJakarta sangan menyambut baik rencanaitu. Ia jugamengharapkan, pengembangan dari produk ini dapat dilanjutkan, hingga nantinya dapat dimanfaatkan ke seluruh Indonesia atau bahkan juga ke seluruh dunia.
