Mengenal Fase Manik Bipolar dan Ciri-cirinya

Mengenal Fase Manik Bipolar dan Ciri-cirinya
poraldailha.com

Seruni.id – Apa itu fase manik bipolar? Disebut-sebut kondisi ini tengah dialami oleh artis cantik, Marshanda. Berikut Seruni telah merangkumnya untukmu, mulai dari pengertian, penyebab, ciri-ciri, hingga cara mengatasinya.

Mengenal Fase Manik Bipolar dan Ciri-cirinya
everydayhealth.com

Apa itu Gangguan Bipolar?

Bipolar disorder atau gangguan bipolar adalah kondisi kesehatan mental, yang dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrem, yang mencakup emosi tinggi (manik atau hipomanik) dan rendah (depresi). Apabila pengidapnya mengalami depresi, maka mereka akan merasakan sedih, putus asa, hingga kehilangan minat dalam beraktivitas.

Akan tetapi, jika suasana hatinya berubah menjadi manik atau hiponaik (tidak terlalu ekstrem dibandingkan manik), ia mungkin merasa euforia, penuh energi, atau sangat mudah tersinggung. Perubahan suasana hati sangat berpengaruh terhadap kebiasaan tidur, energi, aktivitas, penilaiaan, perilaku, dan kemampuan berpikir jernih.

 

Apa Penyebabnya?

Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti apa penyebab gangguan bipolar. Namun, para ahli meyakini ada sejumlah faktor yang bekerja sama untuk membuat seseorang mengidap gangguan bipolar. Adapun faktor risikonya antara lain:

  • Memiliki kerabat dekat, seperti orangtua atau saudara kandung, dengan gangguan bipolar.
  • Mengalami gangguan stres yang tinggi.Misalnya, kematian orang yang dicintai atau peristiwa traumatis lainnya.
  • Penyalahgunaan obat-obatan terlarang atau alkohol.

 

Fase Manik dan Hipomanik

Manik dan hipomanik adalah dua fase yang berbeda, tapi keduanya memiliki gejala yang sama. Manik lebih parah daripada hipomanik dan menyebabkan masalah yang lebih nyata di tempat kerja, sekolah, dan kegiatan lainnya. Selain itu, manik juga dapat memicu psikosis (kesulitan membedakan kenyataan dan imajinasi). Biasanya, kondisi ini memerlukan perawatan inap. Gejala yang biasanya ditimbulkan adalah

  • Sangat ceria, gelisah, atau tegang.
  • Peningkatan aktivitas dan energi.
  • Rasa percaya diri yang berlebihan.
  • Kebutuhan tidur berkurang.
  • Merasa tidak butuh makan.
  • Banyak bicara yang tidak biasa.
  • Menjadi delusi, memiliki halusinasi dan pemikiran yang terganggu atau tidak logis.
  • Pengambilan keputusan yang buruk. Contohnya, pergi belanja, mengambil risiko seksual, atau melakukan investasi yang bodoh.

 

Bagaimana Pengobatannya?

Hingga kini, gangguan bipolar belum bisa disembuhkan secara total. Meski demikian, gangguan mental ini masih bisa dikontrol untuk mengelola gejalanya. Biasanya, terapi yang digunakan untuk pasien gangguan bipolar adalah kombinasi dari terapi perilaku dan obat-obatan. Untuk mengelola gejala dan mencegah terjadinya fase manik dan depresi yang lebih serius, pengidap bipolar harus disiplin dalam melakukan terapi.

Baca Juga: Klarifikasi Keluarga Soal Hilangnya Marshanda di LA

Itulah informasi seputar gangguan bipolar seperti yang diidap oleh Marshanda. Gejala di atas tidak bisa disepelekan begitu saja, ya. Oleh karena itu, diperlukannya pengobatan berupa terapi untuk mengontrol kondisi tersebut.