Mengenal Melanoma, Kanker Kulit Perenggut Nyawa Menantu Hatta Rajasa

kanker kulit
Rasyid Rajasa dan Adara Taista. (Foto: Instagram @adarataista)

Seruni.id – Baru-baru ini masyarakat Indonesia dikejutkan oleh kabar duka, yaitu meninggalnya menantu Hatta Rajasa yang bernama Adara Taista. Sebelum meninggal di usia yang relatif masih muda tersebut, Adara telah berjuang melawan penyakit kanker kulit, melanoma, yang dideritanya.

Adara, yang disapa dengan Dara, merupakan istri dari Rasyid Rajasa itu meninggal dunia pada usia 27 tahun di Rumah Sakit Moriyama Memorial Tokyo, Sabtu (19/5) pukul 13.38 waktu Tokyo atau 11.38 WIB. Adapun penyebab sakitnya Adara diungkapkan sendiri oleh M Reza Rajasa, kakak kandung Rasyid Rajasa alias kakak ipar Dara dalam komentar di akun Instagramnya.

“Dara has been battling melanoma cancer,” tulis Reza.

Baca juga: Waspada! Inilah 5 Gejala Awal Kanker yang Sering Diabaikan

Dara yang merupakan menantu mantan Menko Perekonomian Hatta Rajasa, diketahui telah menderita sakit kanker kulit tersebut sebelum menikah dengan Muhammad Rasyid pada Desember 2017.

“Kira-kira dia sudah kena penyakit itu dari sekitar awal 2017,” kata paman Adara, Ardjil Tahir, di rumah duka di Pondok Indah, Jakarta, Minggu 20 Mei 2018, dikutip dari Viva.

Lalu, sebenarnya apa itu melanoma? Dan apa yang menjadi penyebabnya?

Kanker Kulit Langka

Melanoma merupakan salah satu jenis kanker kulit langka yang mematikan. Berdasarkan keterangan dari National Cancer Institute, hanya dua persen dari keseluruhan kasus kanker kulit adalah melanoma. Meskipun demikian dijelaskan juga bahwa melanoma adalah jenis kanker yang paling mematikan.

Kaum perempuan diketahui memiliki risiko lebih tinggi terkena melanoma dibandingkan kaum pria. Selain itu, ia juga menerangkan bahwa melanoma merupakan salah satu kanker mematikan yang banyak menyerang perempuan berusia antara 20-an hingga 30-an tahun.

Penyebab Melanoma

Dipercaya oleh para peneliti bahwa radiasi ultraviolet atau UV dapat menyebabkan kerusakan pada DNA di melanosit, bagian dalam kulit yang bertugas melindungi kulit. Kulit melepuh saat masih anak-anak dan kulit terekspos secara berlebihan pada radiasi UV ini dapat meningkatkan risiko seseorang terserang melanoma.

Bagi masyarakat Indonesia yang hidup di daerah khatulistiwa, paparan sinar ultraviolet dari Matahari mungkin sudah menjadi santapan sehari-hari yang tidak bisa dihindari, yang telah dijelaskan di atas, ternyata hal tersebut merupakan penyebab utama seseorang bisa terkena melanoma. Namun, selain karena faktor lingkungan seperti paparan sinar UV, para peneliti menduga bahwa melanoma dapat muncul karena kombinasi antara faktor genetik dan faktor lingkungan.

Menurut National Cancer Institute, orang yang keluarganya pernah terkena melanoma, memiliki kemungkinan untuk terserang kanker tersebut. Dalam penelitian ditemukan, satu dari 10 orang yang didiagnosis menderita melanoma ternyata memiliki anggota keluarga yang juga terserang penyakit mematikan yang sama tersebut.

Baca juga: Sering Warnai Rambut Bisa Picu Kanker?

Kanker Dimulai dari Tahi Lalat

Menurut National Cancer Institute, seringkali tumor melanoma dimulai dari tahi lalat yang sudah ada atau dari suatu jaringan yang mirip tahi lalat. Orang-orang yang memiliki tahi lalat lebih dari 50 memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami melanoma.

Adapun salah satu tanda dari tahi lalat yang merupakan ciri kanker kulit melanoma adalah bentuknya yang asimetris, batas tahi lalat yang tidak rapi, warna yang berbeda-beda, dan memiliki ukuran yang besar. Selain itu, tahi lalat yang berdarah atau gatal juga memiliki kemungkinan sebagai melanoma.

Diketahui juga dari sebuah penelitian yang pernah dipublikasikan pada tahun 2015, melanoma yang munculnya tidak dari tahi lalat biasanya justru jauh lebih mematikan.

Adara Taista

Terutama Menyerang Orang Berkulit Cerah

Melanoma terutama menyerang orang berkulit cerah? Apa alasannya?

Seperti yang telah diketahui, orang yang berkulit cerah biasanya memiliki pigmen yang lebih rendah. Pigmen yang lebih rendah inilah yang menyebabkan seseorang memiliki perlindungan yang lebih kecil dari radiasi UV.

Oleh karena itu, menurut studi yang dilakukan National Cancer Society, orang kulit putih atau orang kaukasus memiliki risiko 30 kali lebih tinggi terserang melanoma dibandingkan orang kulit hitam atau orang yang memiliki darah Afrika.

Tumbuh di Bagian Tubuh Mana Saja

Ternyata, meskipun sebagian besar melanoma ditemukan tumbuh di bagian-bagian tubuh yang sering terkena sinar Matahari, ternyata melanoma dapat ditemukan di bagian tubuh mana saja selama ada melanin.

Pernah peneliti dari National Cancer Society yang pernah menemukan kasus melanoma yang muncul di bagian pusar seseorang. Hal tersebut menunjukkan bahwa melanoma dapat muncul di bagian tubuh mana saja.

Pencegahan Melanoma

Karena penyebab melanoma disebabkan terpaparnya kulit oleh radiasi ultraviolet atau UV, sebenarnya cukup mudah untuk mencegah terjadinya melanoma pada diri Anda. Menghindari paparan langsung sinar UV serta rajin menggunakan tabir surya adalah cara untuk mengurangi risiko serangan melanoma.

Selain menghindari paparan sinar Matahari dan juga lakukan pengecekan atas kanker kulit, agar jika memang Anda menemukan melanoma, penyakit itu bisa diatasi lebih awal.

Nah, setelah mengetahui dan mengenal kanker kulit langka nan ganas tersebut, Ladies bisa mengambil langkah pencegahan untuk diri sendiri dan pencegahan dini bagi keluarga, terutama anak-anak. Lindungi anak dari paparan langsung sinar UV.

Semoga bermanfaat ya.