Panduan Bagi Orangtua Jika Anak Bertanya “Virus Corona itu Apa?”

Panduan Bagi Orangtua Jika Anak Bertanya "Virus Corona itu Apa?"
islampos.com

Seruni.id – Virus Corona kini tengah menjadi perbincangan di semua kalangan, termasuk anak-anak. Mereka yang sering mendengar, mungkin akan bertanya pada orangtuanya “Virus Coroa itu apa?” atau “Mengapa virus itu cepat sekali menyebarnya?”.

Panduan Bagi Orangtua Jika Anak Bertanya "Virus Corona itu Apa?"
theasianparent.com

Mendengar pertanyaan tersebut, mungkin tak sedikit orangtua yang merasa bingung, jawaban seperti apa yang sebaiknya diberikan jika anak bertanya seputar virus Corona. Meskipun berita yang ada dapat membantu dengan memberikan informasi kepada semua orang, namun tidak semuanya dapat dipahami oleh anak-anak.

Sebaiknya, orangtua menjelaskannya menggunakan kata-kata yang mudah dipahami. Dilansir dari Instagram @akademi_guru, berikut ini ada beberapa cara untuk menjawab pertanyaan anak seputar Corona namun tidak menimbulkan kecemasan padanya.

1. Corona Ciptaan Allah

Manusia, bumi dan seisinya merupakan ciptakan Allah SWT. Begitupun dengan virus Corona yang kini melanda dunia. Cobalah jelaskan padanya tentang ciptaan Allah yang satu ini, gunakanlah bahasa yang memang mereka pahami. Misalnya, “Nak, Corona itu sama seperti kita, sama-sama makhluk ciptaan Allah. Corona itu kecil sekali, hanya bisa dilihat kalau kita pakai alat.”

2. Corona Patuh Sama Allah

Jika anak bertanya, “Mengapa Corona bisa menyebar begitu cepat?”. Nah, pada saat mereka bertanya seperti ini, orangtua bisa memberikan pengertian padanya bahwa Corona sangat patuh sama Allah. Makanya, saat ini Allah sedang memerintahkan Corona untuk menguji manusia dengan batuk-batuk, sesak napad, bahkan sampai ada yang meninggal dunia.

3. Berdoa kepada Allah

Jangan hanya menjelaskan saja, tapi ajarkan pula mereka untuk berdoa kepada Allah. Sebab, apa yang terjadi saat ini merupakan atas izin Allah. Maka, sampaikanlah padanya seperti, “Nak, Corona hanya mampu membuat kita sakit kalau diizinkan sama Allah. Kalau tidak diizinkan, Corona tidak bisa mendekati kita. Makanya, kita harus banyak berdoa sama Allah, cupaya Corona ini tidak membahayakan kita.”, jangan lupa ajak mereka untuk selalu berdzikir.

4. Harus Berusaha

Selain berdoa dan berdzikir, ajarkan pula pada anak untuk melakukan pencegahan agar segala kuman dan virus tidak menyebar luas, seperti bersin dan batuk dengan ditutupi siku, cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, hindari tangan menyentuh mulut, mata, serta hidung, rajin berolahraga, istirahat yang cukup, serta tidak main-main di tempat ramai. Setelah menjelaskan, jangan lupa katakana pada mereka, “Nah, anak shalih harus mau berdoa dan juga berusaha, ya.”

5. Jelaskan Akan Penggunaan Masker

Anak mungkin juga melihat begitu banyak orang yang mengenakan masker. Biasanya, mereka juga akan bertanya mengenai hal ini. Ketika si kecil bertanya, jelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami. Misalnya, jelaskan bahwa pemakaian masker hanya untuk orang yang sakit. Mengapa? Tujuannya agar mereka tidak menyebarkan virus ke orang lain. Orangtua juga bisa menceritakan bahwa masker juga biasa digunakan oleh petugas medis, seperti dokter dan perawat demi mencegah penularan virus dari pasien yang mereka tangani.

Baca Juga: 10 Istilah Medis yang Sering Terdengar di Tengah Kasus Covid-19

Jika anak mengalami demam dan batuk, orangtua tidak perlu panik, harus tetap tenang. Namun, harus dibersamai dengan tindakan-tindakan yang tepat, seperti:

• Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran khusus terkait kondisi anak.
• Jika dokter tidak menganjurkan pemeriksaan si kecil, Anda dapat membantu anak agar merasa lebih baik dengan memastikan mereka tetap terhidrasid an pastikan anak minum secara teratur.
• Menggunakan acetaminophen atau ibuprofen untuk demam. Konsultasikan mengenai dosis yang tepat untuk anak.
• Membatasi penggunaan obat-obatan flu bebas pada anak-anak di bawah usia enam tahun. Karena obat tersebut tidak begitu membantu dan dapat memiliki efek samping.
• Pastikan anak beristirahat dengan cukup. Jangan terpaku pada televisi atau alat elektronik sepanjang hari.
• Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan tanda-tanda serius pada kondisi Anak.
• Cari bantuan medis jika terjadi kesulitan bernapas (pernapasan cepat atau berat), batuk yang tidak berhenti, dan demam tinggi yang tidak kunjung membaik meski sudah diberi ibuprofen.
• Gejala lain yang perlu diperhatikan, di antaranya, munculnya rasa kantuk yang tidak biasa dan tanda-tanda dehidrasi.
• Ketika terlihat gejala-gejala tersebut, Anda harus memeriksakan diri ke dokter. Jika anak mengalami ruam yang tidak biasa, sering muntah atau diare atau jika ada hal lain yang mengkhawatirkan Anda, ini juga tanda untuk melakukan pemeriksaan.