Seruni.id – Perjuangan rakyat Palestina belum menemui usai. Mereka masih harus berjuang demi mendapatkan kemerdekaan dan hidup dengan tenang. Perjuangan mereka tak lepas dari sejumlah tokoh wanita Palestina yang tangguh dan menginspirasi.
Mohammed El-Kurd seorang penulis dari Yarusalem mengungkapkan bagaimana perjuangan tokoh wanita Palestina melalui kisah yang diceritakan oleh sang nenek. Hingga saat ini, jarang sekali ia melihat, membaca esai, atau artikel dari Barat tentang tokoh wanita Palestina yang sebenarnya.
“Esai Barat yang bermaksud baik tentang wanita Palestina justru sering kali menghina dan mereduksi, menggambarkan wanita yang tidak berdaya, tidak berpendidikan, dan stereotip yang digambar dengan warna orientaliseme” ujarnya.
“Belum lagi artikel-artikel Barat yang secara terang-terangan melukiskan perempuan Palestina sebagai teroris,” ungkap El-Kurd pada Rabu (6/1/2021) lalu.
Lantas, bagaimanakah perjuangan tokoh wanita Palestina? Berikut Seruni telah merangkum lima tokoh wanita Palestina yang tangguh dan inspiratif yang bisa menjadi gambarannya:
1. Linda Sarsour
Tokoh wanita Palestina yang pertama adalah Linda Sarsour. Ia merupakan aktivis keadaan rasial dan hak sipil asal Amerika Serikat (AS). Linda pernah meraih penghargaan Champion of Change oleh pemerintahan AS pada 2012 silam.
Wanita keturunan Palestina ini pertama kali menjadi sorotan lantaran ia menentang polisi AS yang tengah memata-matai kaum Muslimin di sana. Pasca kejadian tersebut, kemudian ia menjadi sering muncul dalam isu-isu hak-hak sipil seperti femenisme, kebijakan imigrasi, dan isu pemenjaraan di AS. Bahkan, ia juga kerap menyerukan aksi solidaritas terhadap komunitas Muslim di Amerika.
Linda Sarsour memiliki karakter yang penuh ambisi, pemberani, dan sepontan membuatnya ditentang oleh sebagian kalangan konservatif dan Yahudi AS dalam isu kisruhnya Israel-Palestina. Ia juga dikenal aktif falam mendukung kemerdekaan Palestina dengan terus mengkritisi Zionisme dan perlakuan boikot terhadap Israel.
2. Laila Shawa
Laila Shawa merupakan wanita yang lahir pada tahun 1940 silam. Ia datang dari keluarga lama pemilik tanah Gaza. Saat usianya 8 tahun, ia dan keluarganya terpaksa mengungsi dari Palestina. Sejak itulah ia tinggal dan bekerja dari London dan Vermont. Meski demikian, ia tetap berhubungan dekat dengan Palestina melalui bantuan kemanusiaan dan seni.
Shawa belajar di Sekolah Seni Leonardo da Vinci di Kairo dan Akamdemi Seni Rupa di Roma. Karyanya sejak itu membentuk ruang di mana dia memberiakn suara kepada orang-orang Palestina di saat mereka tidak dapat berbicara untuk diri mereka sendiri. Dengan karya yang ditampilkan dalam pameran di seluruh dunia, Shawa baru-baru ini memulai kritik sosio-politik terhadap peran perempuan di dunia Arab, mengangkat isu-isu kolonialisme, patriarki, ekstremisme, dan seksisme.
3. Susan Abulhawa
Lahir di Kuwait pada tahun 1970, Susan Abulhawa merupakan salah satu tokoh wanita Palestina yang menginspirasi. Wanita tangguh ini terlahir dari wanita pengungsi perang 1967 silam. Ketika usianya 10 tahun, ia harus pindah ke Yarusalem Timur, di mana ia menempuh pendidikan di sekolah khusus perempuan dan panti asuhan sebelum berangkat ke AS.
Kondisinya mungkin terdengar sulit, tapi ia tetap bahagia. Sebab, ia dapat mejelajahi akar keluarganya dengan cara yang tidak semua pengungsi bisa lakukan. Setelah dirinya lulus dari Pfeiffer University dan menerima gelar Master di bidang Neuroscience dari University of Carolina.
Dalam perjalanan karirnya di bidang kedokteran. Susan Abulhawa tertarik untuk menulis Mmorings in Jenin, sebuah novel fiksi yang terinspirasi oleh keberanian dan kemanusiaan warga Jenin serta gambaran tentang rasa ketidakberdayaan Palestina.
“Saya ingin memasukkan suara Palestina dalam sastra Inggris. Dan itu semua tentang menceritakan kisah mereka dengan kemanusiaan dan dengan kejujuran dan puisi,” ucapnya.
4. Hanan Al Hroub
Tokoh wanita Palestina berikutnya adalah Hanan Al Hroub, ia merupakan salah satu wanita yang dibesarkan di sebuah tenda pengungsian Palestina. Sejak kecil, ia sudah disuguhkan dengan pemandangan yang tidak elok. Di mana ia kerap kali melihat kekerasan secara langsung di hadapannya. Bahkan, anak-anaknya pun trauma setelah melihat insiden penembakan ayahnya (suami Hanan Al Hroub) oleh tentara Israel.
Kesedihan semakin bertambah ketika ia mendapati buah hatinya turut menjadi sasaran tembak tentara Israel di awal intifadah Al Aqsa. Berangkat dari peristiwa nahas tersebut, Hanan memutuskan untuk bekerja di bidang pendidikan. Dengan slogan khasnya ‘tidak untuk kekerasan’, ia mengajar anak-anak Palestina di kamp pengungsian.
Metode pembelajaran yang ia berikan berbeda dan cukup unik. Yaitu melalui permainan untuk menunjukkan cara menyelesaikan kekerasan dan ketegangan. Cara tersebut berhasil menurunkan grafik angka perilaku kekerasan di sekolah. Bahkan, pada tahun 2016 lalu, ia mendapatkan penghargaan sebagai Guru Global.
5. Hanan Ashrawi
Hanan Ashrawi adalah salah satu tokoh wanita Palestina yang menginspirasi. Bagaimana tidak, sebagai pemimpin dalam politik dan masyarakat sipil, Dr. Hanan Mikhail Ashrawi ini telah bekerja tanpa lelah untuk mengakhiri pendudukan Israel dan untuk demokrasi dan kesetaraan gender di Palestina. Wanita kelahiran 8 Oktober 1946 di Nablus, Palestina ini merupakan mantan profesor sastra Inggris. Ia mulai dikenal karena advokasi penentuan nasib sendiri Palestina dan perdamaian Timur Tengah.
Anak bungsu dari lima bersaudara dalam keluarga Kristen kelas menengah ini, pernah mengungsi ke Amman, Yordania, lantaran perang yang terjadi pada 1948. Ia mulai menjadi aktivis karena terinspirasi dari sang ayah, yang lebih menyukai peran perempuan yang lebih besar dalam masyarakat. Hanan Ashrawi juga sempat menjabat sebagai Juru Bicara Resmi Delegasi Palestina untuk proses perdamaian Timur Tengah dari 1991-1993.
Selain itu, ia juga turut berkontribusi dalam konferensi perdamaian Madrid 1991-1992 sebagai anggota degelasi Komite Kepemimpinan Palestina. Sebagai anggota senior kepemimpinan di Palestina, ia mempraktikan politik dengan artikulasi, kekuatan, kejujuran, dan ketenangan.
Baca Juga: Cerita Husein, Pria Indonesia yang Menikahi Penghafal Al-Qur’an Asal Palestina
Itulah lima tokoh wanita Palestina yang tangguh dan bisa dijadikan sebagai inspirasi. Semoga kita dapat mengikuti jejak langkah mereka.