Seruni.id – Apakah kamu sudah tahu, bahwa Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, telah berencana menambahkan vaksin wajib dari sebelumnya berjumlah 11 antigen menjadi 14 antigen. Salah satu vaksin yang konon akan dimasukkan sebagai vaksin wajib adalah vaksin kanker serviks. Hal ini bertujuan untuk menekan angka kematian perempuan Indonesia akibat penyakit tersebut. Untuk lebih jelasnya, yuk kenali apa itu vaksin kanker serviks berikut ini:
Vaksin Kanker Serviks
Vaksinasi human papillomavirus (HPV) dilakukan dengan tujuan untuk mencegah wanita Indonesia terkena kanker serviks yang menjadi salah satu penyakit paling mematikan. Sebenarnya, program HPV telah dimulai sejak tahun 2021 lalu. Namun, vaksin baru diwajibkan per 2023 mendatang untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Mulai tahun depan, vaksin tersebut bisa didapatkan secara gratis. Di mana, target sasarannya adalah kelompok anak perempuan usia sekolah dasar. Nantinya vaksin kanker serviks akan diberikan secara berkala. Sedangkan untuk kelompok perempuan remaja dan dewasa, vaksinasi bisa dilakukan secara mandiri dan berbayar di fasilitas kesehatan.
Mengapa Harus Melakukan Vaksin Kanker Serviks?
Vaksin kanker serviks penting sekali dilakukan, terlebih bagi perempuan dan laki-laki yang hendak menikah. Vaksin HPV dapat mencegah perkembangan virus HPV menjadi sejumlah pennyakit, mulai dari kutil hingga kanker serviks pada perempuan dan kanker alat kelamin pada laki-laki.
Menurut Andi Dharma Putra, konsultan onkologi ginekologi dan anggota Satgas Vaksinasi Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI), vaksin kanker serviks bisa diberikan pada semua perempuan usia 10-55 tahun.
“HOGI dan teman dari satgas lain memutuskan program ini bisa diberikan pada semua perempuan usia 10-55 tahun dengan syarat dan ketentuan tertentu. Suntikan vaksin tidak diberikan saat sudah ada infeksi dan mereka yang sudah terkena kanker serviks,” kata Andi dalam konferensi pers Hari Kanker Sedunia, Februari silam.
“Ini beda dengan Covid-19, yang sudah pernah sakit bisa divaksin. Kalau kanker serviks, ini enggak berlaku. Sudah kanker, vaksin enggak ada gunanya.”
Walaupun perempuan berusia 10-55 tahun bisa mendapatkan vaksin tersebut, tapi dosis yang diberikan pada kelompok remaja-dewasa tentu berebeda.
Vaksin untuk Anak
HPV diberikan untuk anak mulai usia 10-13 tahun. Vaksin cukup diberikan dua kali dengan jarak 6-12 bulan setelah vaksin pertama. Pada anak-anak, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan memasukkan program vaksinasi HPV ke dalam kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) sehingga kegiatan vaksinasi sepenuhnya diselenggarakan sekolah.
Vaksin untuk Remaja dan Dewasa
Jika kamu baru sadar akan kanker serviks di usia remaja atau dewasa, tidak perlu khawatir sebab belum ada kata terlambat. Kamu bisa mendapatkan vaksin tersebut dengan dosis yang lebih banyak dari usia anak, yakni tiga dosis. Jarak pemberian dari vaksin pertama ke vaksin kedua sebulan, kemudian vaksin ketiga di bulan keenam setelah vaksin kedua. Vaksinasi dilakukan secara mandiri di fasilitas kesehatan.
Efek samping
Vaksin HPV merupakan salah satu jenis vaksin yang tidak menyebabkan infeksi. Vaksin ini juga baik pada ibu yang menyusui. Reaksi alergi yang timbul juga sangat jarang. Umumnya, pada 20 menit pertama otot lengan biasanya terasa ngilu. Setelah itu, perlahan akan membaik.
Baca Juga: Kenali Gejala Dini Kanker Serviks
Demikianlah ulasan Seruni mengenai vaksin kanker serviks yang rencananya akan diberikan pada tahun 2023 mendatang. Semoga dengan ini, dapat meminimalisir kematian akibat kanker serviks. Selalu jaga kesehatan dan sehat selalu.