Berpuasa saat Hamil, Bolehkah?

winnetnews.com

Seruni.id – Puasa merupakan kewajiban umat Muslim di seluruh dunia, baik laki-laki maupun perempuan. Puasa mengharuskan kita menahan lapar dan haus, mulai dari matahari terbit hingga terbenam. Namun, terdapat pengecualian untuk tidak berpuasa bagi orang dengan kondisi tertentu. Seperti sedang sakit, dalam perjalanan, dan bagi orang yang merasa berat dalam menjalankannya. Lantas, bagaimana dengan wanita yang sedang mengandung? Bolehkah berpuasa saat hamil?

republika.co.id

Pada umumnya, ibu hamil bukanlah orang dengan kondisi sakit, sehingga mereka diperbolehkan berpuasa jika tidak merasa berat untuk menjalaninya. Akan tetapi, ada kelonggaran boleh tidak berpuasa demi kesehatan ibu dan janin. Karena orang yang sedang mengandung harus memperhatikan kondisi kehamilannya. Sebab, untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, janin membutuhkan gizi yang cukup, yang hanya bisa diperoleh dari ibunya. Dengan demikian, ibu hamil yang berpuasa hendaknya memperhatikan dan wajib mengutakan kecukupan zat gizinya agar bayi yang dikandungnya dapat tumbuh sehat.

Namun, jika masih dalam masa trimester pertama, ibu hamil disarankan untuk tidak berpuasa. Karena, pada trimester ini masih sangat rentan. Dan tubuh seorang ibu hamil masih harus beradaptasi dengan keberadaan janin yang dikandungnya. Perubahan hormon, rasa mual, dan muntah masih sering terjadi.

Jika memang memaksakan berpuasa pada trimester pertama ini, ibu hamil akan rentan dehidrasi serta kekurangan asupan bagi janin. Hal ini tentu berbahaya karena pertumbuhan janin akan terhambat. Sementara pada trimester akhir, janin masih terus berkembang menyempurnakan organ-organ penting sehingga disarankan ibu hamil tetap makan secara teratur untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin. Selain itu, saat trimester akhir, kelahiran janin bisa terjadi kapan saja dan ibu hamil diharapkan memiliki tenaga yang cukup untuk melahirkan. Maka dari itu, memenuhi kebutuhan gizi sangatlah penting pada masa-masa ini.

[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Ingin Cantik Luar dalam Selama Puasa Ramadan? Ini Tipsnya!
[/su_box]

Lalu, bagaimana pada trimester kedua kehamilan? Pada masa ini ibu hamil sudah mulai nyaman dengan kehamilannya. Morning sickness sudah berkurang dan ibu sudah dapat beradaptasi dengan keberadaan janin. Pada masa ini ibu hamil boleh berpuasa, tetapi harus tetap memperhatikan asupan gizinya apakah sudah cukup atau belum, baik secara kualitas maupun kuantitas.

Apa Risikonya Jika Berpuasa Saat Hamil pada Trimester Pertama?

Pada peneliatain yang dilakukan pada tahun 2004, di sebuah rumah sakit di Tehran, Iran, menyaakan bahwa ibu hamil yang sedang dalam trimester pertama dan berpuasa memiliki risiko 1,5 kali lebih besar nantinya akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (kurang dari 2,5 kg). Hal tersebut dapat terjadi jika kurangnya asupan gizi ke janin, padahal, pada trimester pertama dibutuhkan kalori kurang lebih 180 kalori per harinya untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi.

Apa yang Perlu Dipersiapakn Ibu Hamil Sebelum Berpuasa?

Jika ibu hamil sudah merasa kuat dan sehat untuk berpuasa, maka diperbolehkan untuk berpuasa. Namun, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum memutuskan untuk puasa, diantarnya adalah:

• Selalu konsultasikan kehamilan Anda dengan dokter atau bidan langganan. Periksakan terlebih dahulu apakah terdapat komplikasi kehamilan yang dapat bertambah parah jika ibu berpuasa (seperti anemia dan diabetes gestasional). Bagi ibu hamil yang memiliki komplikasi kehamilan, konsultasikan terlebih dahulu rencana Anda untuk berpuasa dengan dokter atau bidan.

• Jika ibu hamil terbiasa mengonsumsi kafein dalam jumlah banyak (baik dari soda, kopi, teh, dan cokelat) cobalah kurangi sedikit-sedikit asupan kafein sebelum memulai masa puasa. Ini dapat mencegah Anda dari sakit kepala yang diakibatkan karena “sakau” tidak mengonsumsi kafein. Saat hamil, konsumsi kafein maksimal yang dianjurkan adalah 200 mg atau setara dengan dua cangkir kopi instan.

• Jika ibu hamil masih tetap bekerja selama berpuasa, komunikasikan keadaan Anda dengan orang-orang di tempat kerja Anda. Ibu hamil yang berpuasa rentan mengalami kekurangan asupan gizi selama berpuasa. Jika aktivitasnya masih cenderung berat, maka kekurangan zat gizi semakin tinggi risikonya.

• Cobalah untuk membuat diari makanan. Ibu hamil dapat mencatat apa saja makanan dan minuman yang dikonsumsi. Dengan cara ini, ibu hamil dapat menghitung berapa jumlah asupan kalori per hari sehingga dapat mencegah terjadinya kekurangan asupan.