Sehat  

Posisi Tidur yang Tepat untuk Penderita Asam Lambung Menurut Ahli

Posisi Tidur yang Tepat untuk Penderita Asam Lambung Menurut Ahli
lifestyle.okezone.com

Seruni.id – Asam lambung yang naik atau refluks sangat membuat tubuh terasa tidak nyaman. Dalam hal ini, bukan asam lambung yang salah. Sebab, zat tersebut memiliki peran penting dalam pencernaan dan kesehatan usus secara keseluruhan. Hanya saja, refluks tersebut berada pada tempat yang kurang tepat, yaitu ke lapisan halus kerongkongan, kadang bahkan sampai ke paru-paru, tenggorokan, dan sinus.

Posisi Tidur yang Tepat untuk Penderita Asam Lambung Menurut Ahli
liputan6.com

Biasanya, refluks akan sangat terasa bahkan sangat parah pada malam hari. Tak jarang membuat penderitanya terbangun dari tidur, akibat rasa tidak nyaman pada bagian perut dan kerongkongan. Perlu diketahui, refluks asam lambung ini tidak bisa hilang dengan sendirinya, tapi ada cara untuk mengatasinya agar tidur terasa lebih nyaman. Nah, Seruni telah merangkum bagaimana posisi tidur yang tepat untuk penderita asam lambung yang disarankan oleh para ahli.

Mengapa Asam Lambung Sering Kambuh di Malam Hari?

Di malam hari atau menjelang waktu tidur, asam lambung sering kali kambuh. Kemungkinan besar, hal ini disebabkan karena pada siang hari kamu lebih banyak melakukan aktivitas dengan posisi berdiri atau duduk, sehingga asam lambung naik menuju kerongkongan, gravitasi dan air liur dengan cepat mengembalikan zat yang berpotensi bahaya ini ke perut.

Pengembalian asam ke perut, biasanya membuat gejala yang kamu alami lebih sedikit. Ditambah, dapat meminimalisasi potensi kerusakan pada lapisan halus kerongkongan dan sekitarnya yang disebabkan oleh paparan asam. Kemudian di malam hari, waktunya seseorang untuk beristirahat dan tertidur pulas. Posisi tidur saat itulah yang menjadi penyebab naik atau tidaknya asam lambung.

Apabila kamu tidur dalam posisi telentang, air liur yang ditelan menjadi lambat sehingga membuat kembalinya asam lambung ke perut lebih sulit. Hal ini karena, asam dapat mengalir dengan bebas dan kemudian berhenti di kerongkongan, paru-paru, tenggorokan, dan sinus. Jika kamu sudah terbiasa dengan posisi tidur telentang, maka lambat laun penumpukan asam di kerongkongan dapat menyebabkan kerusakan parah. Seperti tukak lambung, penyempitan, dan dalam kasus yang lebih ekstrem bisa menyebabkan Barret’s esophagus.

Selain itu, jika kamu mengalami refluks lambung pada malam hari, ada peningkatan risiko 11 kali lipat terkena kanker esofagus daripada mereka yang tidak mengalaminya di malam hari. Bahkan, akibat gejala tersebut akan menyebabkan seseorang terkena gangguan tidur dan sleep apnea.

Dua Posisi Tidur yang Perlu Dihindari

Posisi tidur yang salah sangat berpengaruh terhadap refluks asam lambung. Sehingga membuat asam lambung naik ke tenggorokan. Untuk itu, bagi penderita asam lambung, sebaiknya hindarilah dua posisi tidur berikut ini:

Posisi Tidur Telentang

Seperti yang sudah Seruni jelaskan di atas, posisi tidur telentang ini dapat menyebabkan asam lambung naik. Hal ini karena LES yang berfungsi buruk dapat membuat asam lambung mengalir dengan bebas ke kerongkongan. Di samping itu, penelitian juga menunjukkan bahwa gejala lebih sering terjadi dan cenderung bertahan lebih lama apabila tidur dalam posisi telentang.

Perlu kalian ingat, gejala dapat meningkat apabila kamu memiliki lemak perut yang menekan perut dan LES sehingga memaksa isi di dalam perut kembali ke kerongkongan dan sekitarnya. Untuk mengurangi mulas dan risiko terkait dengan paparan asam yang berkepanjangan, cobalah untuk menghindari posisi tidur ini di malam hari, ya.

Tidur Miring ke Kanan

Selain telentang, hindarilah posisi tidur miring ke kanan saat asam lambung naik. Sebab, saat dalam posisi miring ke kanan, posisi perut sebenarnnya berada di atas kerongkongan sehingga dapat menciptakan sensasi layaknya keran yang bocor dengan melepaskan asam lambung ke lapisan halus kerongkongan. Kondisi ini dapat terjadi kapan saja, terutama saat perut dalam kondisi kenyang.

Posisi tidur miring ke kanan juga membuat gravitasi tidak mampu berbuat apa-apa, sehingga asam cenderung bertahan lebih lama pada kerongkongandan bisa menyebabkan regurgitasi atau sakit maag, nyeri dada, tersedak, sulit menelan, dan masalah serius lainnya.

Lantas, Bagaimanakah Posisi Tidur yang Tepat?

Setelah mengetahui posisi tidur seperti apa yang kurang tepat untuk penderita asam lambung, mungkin kamu pensaran, sebenarnya bagaimana sih posisi tidur yang tepat itu?

Patricia Raymond, MD, FACG, seorang dokter spesialis Gastroenterologi dan Michelle Beaver pemimpin redaksi atau editor asosiasi unutk majalah yang berkaitan dengan ahli bedah, perawat endoskopi, ahli nefrologi, dan dokter perawatan primer memberikan saran sebagai berikut.

Ada dua posisi tidur yang disarankan ketika asam lambung sedang naik, yaitu berbaring telentang dengan kepala terangkat atau posisi tidur miring ke kanan. Meski tidur telentang harus dihindari, tapi jika menggunakan bantal kesehatan untuk asam lambung, masih diperbolehkan. Dengan begitu, tubuh bagian kepala hingga pinggul akan terangkat dan memberikan kekuatan pada gravitasi untuk mengembalikan asam lambung ke perut.

Namun, bagaimana jika tidak memiliki bantal kesehatan? Tidak masalah, karena kamu bisa menggantinya dengan tumpukan bantal agar lebih tinggi. Pastikan untuk membuat kemiringan yang rata hingga ke pinggul. Karena jika tidak, hanya akan memberikan tekanan berlebih pada leher dan bahu yang dapat menekan perut sehingga meningkatkan refluks.

Kalau kamu kurang nyaman dengan posisi telentang, kamu bisa tidur dengan miring ke kiri. Pada posisi ini, perutmu akan berada di bawah kerongkongan dan itu membuat refluks lebih sulit. Meski terjadi refluks, gravitasi akan mengembalikannya dengan cepat ke perut. Terlebih, refluks di sisi kiri cenderung lebih bersifat gas sehingga mengurangi potensi kerusakan akibat paparan asam. Saat tidur miring ke kering, gejala asam lambung pun akan lebih ringan daripada miring ke kanan atau telentang tanpa tambahan bantal.

Baca Juga: Agar Tak Keliru, Ini Perbedaan Kanker Lambung dan Sakit Maag

Solusinya sangat mudah, bukan? Ketika kamu sudah menerapkan posisi tidur yang tepat, semoga saja tidurmu menjadi lebih nyenyak dan berkualitas, ya!