Memiliki anak yang baik budi pekertinya adalah keinginan setiap orang tua. Namun mendidik anak bukanlah perkara mudah. Karena mungkin saja kita sebagai orangtua tidak seharian penuh selalu berada bersamanya, apalagi bagi para orangtua yang bekerja setiap harinya.
Cara mendidik anak memang harus dipahami secara detail, tidak hanya sepenggal-sepenggal saja, agar anak tumbuh dengan baik secara intelektual, spiritual, serta emosional. Jadi mendidik anak seharusnya berupa usaha mengajak serta memotivasi anak kearah yang lebih positif untuk berani menemukan hal-hal baru dengan cara intelektual, spiritual, serta emosionalnya. Ketiganya jangan dipisahkan ataupun dihilangkan.
Umur 0 tahun adalah saat yang penting untuk perkembangan otak sang anak. Pada tahap inilah anak mengalami masa keemasan dimana perkembangan otaknya berlangsung dengan cepat. Pada saat ini bahkan otak anak mempunyai kemampuan untuk menyerap pengalaman-pengalaman baru lebih cepat dari anak yang berumur 3 tahun. Oleh sebabnya, Anda jangan pernah salah dalam mendidik ataupun memberi contoh untuk putra-putri Anda.
Cara sukses mendidik anak yang baik mempunyai banyak metode. Seberapa besar tingkat keberhasilan dari cara yang diaplikasikan tentu bergantung dari seberapa efisien masing-masing orangtua dalam memberi kontribusi pada anak-anaknya. Agar Anda tidak bingung dalam memberi arahan untuk anak, di bawah ini adalah beberapa cara mendidik anak yang baik, benar serta bijak yang dapat Anda coba.
1. Ajarkan Kemandirian Serta Tanggung Jawab Sejak Dini
Biasanya orangtua mempunyai rasa cemas yang berlebihan pada anaknya. Para orangtua juga merasa bahwa mereka perlu untuk membatasi hal yang dilakukan anak-anaknya. Tapi, belajarlah untuk mempercayai buah hati Anda, namun tetap terus mengawasinya dari jauh tanpa ada pengekangan ataupun melindungi kesalahan yang dilakukannya.
Ajarkan juga pada buah hati Anda tentang benda-benda miliknya serta ajarkan mereka untuk merapikannya sesudah mereka bermain. Ketika telah masuk waktunya sekolah, ajarkan mereka untuk menyiapkan segala keperluannya sendiri, beri uang saku dengan diarahkan untuk disisihkan sebagai tabungan. Jadi dari situlah mereka akan belajar untuk berperilaku mandiri dan tanggung jawab sejak dini. Dengan begitu, para orangtua tidak perlu lagi khawatir tentang mereka saat mereka tumbuh dewasa.
2. Ajarkan Serta Tumbuhkan Rasa Ingin Tahu Anak
Pada usia yang masih kecil, anak-anak biasanya mempunyai rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Saat melihat benda-benda atau suatu hal yang belum pernah dilihat biasanya mereka akan segera mengajukan pertanyaan.
Sebagai orangtua, Anda harus menjawab pertanyaan mereka dengan penjelasan yang mudah dipahami oleh mereka. Bila Anda tidak tau jawabannya, jangan malah berbohong, berusahalah menerangkan penjelasan Anda dengan selogis mungkin. Hindari untuk mengatakan “Tidak tahu”.
Bila buah hati Anda termasuk anak yang tidak suka bertanya maka Anda dapat memberikan umpan dengan memberi penjelasan tanpa perlu ia bertanya. Karena sebenarnya anak Anda ingin juga tau banyak hal, namun dia terlalu pemalu untuk mengajukan pertanyaan.
3. Ajarkan Serta Tumbuhkan Kemampuan Anak Dalam Berpendapat
Biasanya orangtua sering acuh pada pendapat yang anak sampaikan. Mereka menganggap bahwa pendapat anak itu bukanlah hal yang penting. Padahal saat pendapat anak tak dipedulikan, maka dapat beresiko menjadikan anak kurang percaya diri, dan tidak berani untuk berpendapat lagi. Sebagai orangtua, sebaiknya belajar untuk mendengarkan pendapat anak, bila memang pendapatnya itu tidak benar, dapat Anda koreksi.
Misalnya Anda bisa juga dengan memberi tanggapan positif saat anak berpendapat, dengan memberi pujian positif walau pendapatnya asal-asalan. Bila anak Anda termasuk anak yang pemalu, maka Anda dapat memberi umpan dengan mengajukan pertanyaan hingga memicu buah hati Anda untuk mengungkapkan pendapatnya. Hal ini perlu Anda lakukan agar dia terbiasa untuk mengungkapkan pendapat yang ingin ia sampaikan, bukan malah menyimpannya.
4. Ajarkan Serta Tumbuhkan Rasa Sosial, Bersimpati, dan Empati
Sebagai manusia, rasa sosial, simpati, empati adalah sikap yang sangat lah penting dimiliki. Supaya anak tumbuh menjadi manusia yang menghormati orang lain maka sedini mungkin ajarkanlah pada mereka untuk mengerti tentang lingkungan sekitarnya. Ajarkan pada anak Anda untuk memberi pada yang membutuhkan, serta tidak berperilaku sombong.
Hingga saat mereka tumbuh dewasa, mereka akan menjadi pribadi yang baik, dengan segala rasa sosial yang ada dalam diri mereka. Hal ini juga akan baik bagi mereka, karena mereka akan lebih mudah untuk diterima di lingkungannya nanti.
5. Berikan Teladan Yang Baik Pada Anak
Sebagai orangtua, sikap serta perilaku kita merupakan contoh paling utama yang akan di ikuti oleh buah hati kita. Karena yang paling dekat lingkungannya dengan anak adalah keluarga, dan orang tua pasti menjadi cerminan bagi diri mereka saat berada di rumah.
Bila ingin anak-anak kita berlaku sopan, serta bertutur kata yang baik, maka kita harus selalu berlaku seperti itu sebagai contoh dari anak-anak kita. Bila ingin anak kita religius, maka kita harus berikan contoh seperti apa orang yang religius itu. Oleh karena itu sikap orangtua merupakan contoh serta teladan paling utama untuk anak-anaknya.
6. Jangan Selalu Menuruti Keinginan Anak
Kadang orangtua yang terlalu mencintai anaknya, akan selalu melakukan berbagai macam cara untuk memenuhi segala keinginan anaknya. Meskipun Anda begitu mencintai anak Anda, menuruti semua kemauannya bukanlah langkah mendidik anak yang benar. Tindakan itu hanya akan membuat anak Anda menjadi anak yang manja serta selalu mengandalkan orang lain.
Bila sejak kecil anak telah dimanjakan dengan mengikuti seluruh kemauannya, dampak kedepannya anak akan menjadi tidak mandiri serta malas lantaran ia selalu berpikir bahwa ada orangtuanya yang akan memberi semua yang diinginkannya. Biasakanlah anak Anda untuk berusaha melakukan tugas mereka sendiri supaya mereka bisa belajar bertanggungjawab untuk diri mereka sendiri. Jadi nantinya dia juga akan mengerti bahwa apa yang dia inginkan harus didapat dengan usaha, bukan hanya dengan cara meminta.
7. Jangan Banyak Melarang
Rasa keingintahuan anak pada dunianya sering kali membuat mereka ingin mencoba melakukannya dengan caranya sendiri. Ketakutan orangtua adalah bila hal-hal terburuk terjadi pada anaknya karena sikap mereka yang sering mencoba-coba. Maka dari itu kebanyakan orangtua memberi larangan atau batasan pada suatu hal yang mereka kira dapat membahayakan anak mereka.
Larangan ini sebenarnya malah hanya membuat rasa penasaran anak untuk melakukannya dan bisa menjadikan anak berbohong pada orang tuanya. Komunikasi dua arah merupakan jalan keluar terbaik untuk mengingatkan anak alih-alih melarang anak. Beritahu mereka mengenai resiko yang mungkin saja terjadi dan mintalah anak Anda untuk selalu berhati-hati. Dengan begitu mereka akan mengerti bahwa Anda mengkhawatirkan apa yang mereka lakukan, dan mereka pun akan bisa menentukan apa yang akan mereka pilih untuk mereka coba.
8. Ajari Anak Untuk Tidak Berbohong
Janganlah sekali-kali memberi contoh pada anak Anda untuk berbohong. Ajari mereka untuk selalu terbuka mengenai kondisinya dalam segala hal, baik itu menyangkut perasaannya, atau masalah yang dihadapinya. Janganlah membiasakan anak Anda tertutup mengenai perasaan mereka pada Anda. Dengan langkah tersebut, Anda telah mendidik anak Anda untuk melakukan tindakan jujur dalam kehidupannya.
Ajarkan juga pada anak Anda bahwa berbohong adalah suatu hal yang tidak baik. Berikan juga contoh dampak yang akan didapat jika ia berbohong. Dengan begitu ia akan mengerti bahwa berbohong itu akan mendatangkan hal yang tidak baik pada kehidupannya.
9. Jangan Sekali-Kali Menghukum Dengan Kekerasan Fisik
Kerapkali Anda sebagai orangtua merasa marah atau jengkel pada tingkah laku anak-anak Anda yang jelek dan langkah ampuh untuk membuat anak kapok yaitu dengan hukuman fisik. Hal itu sekalipun tak dibenarkan. Bila Anda mempunyai anak kecil dan saat mereka melakukan kesalahan, Anda bisa memberitahunya dengan cara baik-baik, dengan bahasa yang mudah dipahami oleh mereka tanpa memberi hukuman fisik. Jika Anda mempunyai anak yang usianya telah beranjak remaja, Anda dapat menerapkan sistem disiplin pada mereka.
Kekerasan fisik pada anak hanya akan membuat jiwa anak terluka, tidak cuma fisik atau badan mereka yang terluka. Dan itu akan beresiko negatif pada perkembangan jasmani serta emosi mereka. Hukuman fisik berbentuk apapun hanya akan menakutinya serta akan membuat anak semakin tidak menghormati Anda.
10. Berperilaku Lembut, Memberikan Kasih Serta Perhatian
Sebagai orangtua, selalu berlaku lembut pada anak merupakan hal mutlak yang perlu dilakukan. Sebab hanya dengan tutur kata yang lembut, seorang anak akan mendengarkan orang tuanya.
Seorang anak juga akan merasa nyaman serta bahagia jika orangtua mereka memperlihatkan kasih serta perhatian pada saat anak memerlukannya. Kepedulian orangtua dalam hal sekecil apapun dapat menolong orangtua dalam mendidik anak.
11. Jadilah Pendengar Yang Baik Serta Berikan Dukungan
Mungkin saja anak Anda pernah merasakan di olok-olok oleh teman sebayanya. Sebagai orangtua yang baik, coba untuk melakukan pendekatan supaya si anak mau menceritakan masalahnya. Di saat seperti itu Anda dituntut untuk menjadi pendengar yang baik serta dapat mendengarkan semua keluh kesah si kecil. Ini merupakan kunci sukses dalam membangun rasa percaya diri sang anak.
Jangan lupa juga untuk memberikan dukungan yang positif serta bekalilah ia dengan skill untuk menghindari olokan temannya dan kemampuan untuk dapat bersosialisasi dengan baik. Sebagai contoh, Anda bisa mengajarkan anak Anda untuk menghindari ejekan dari temannya. Anak yang terbiasa mengolok-olok pastinya akan merasa bosan karena ejekannya tidak ditanggapi dengan serius dan tidak memperoleh feedback sesuai dengan yang ia inginkan, seperti marah atau menangis.
12. Bangun Kreatifitas Dengan Bermain Bersama
Mengajarkan anak bukan berarti harus senantiasa membuat “peraturan baru” yang tidak menyenangkan baginya, akan tetapi bisa juga lewat cara bermain bersamanya. Biarlah ia mempelajari suatu hal dari Anda dengan cara-cara yang jauh lebih menyenangkan, seperti bermain, menari atau bermain musik bersama.
13. Berikanlah Rasa Nyaman
Tumbuhkanlah rasa nyaman ketika anak sedang bersama dengan Anda. Ajaklah anak untuk berdiskusi kecil di sela-sela kebersamaan Anda. Supaya anak merasa nyaman, sebaiknya janganlah menjadi yang merasa paling tahu segalanya hingga membuat Anda terkesan menguasai pembicaraan. Jadikan ia seperti seorang teman yang juga butuh untuk Anda dengarkan dengan baik serta penuh rasa simpati.
14. Tumbuhkan Sikap Menghormati
Ajarkan ia selalu untuk menghormati siapa pun orangnya, baik orang yang lebih tua ataupun teman sebayanya. Hal semacam ini penting untuk ditumbuhkan sejak usia dini karena di masa datang saat ia dewasa ia bisa berlaku hormat pada semua orang.
15. Ajarkan Untuk Meminta Maaf
Meminta maaf atas kesalahan merupakan tindakan yang mulia serta kesatria. Ajarkanlah anak Anda untuk mau meminta maaf untuk kesalahan yang mungkin saja ia lakukan pada teman sebayanya agar ia mengerti kalau perbuatan yang dilakukannya merupakan perbuatan yang kurang terpuji.
16. Jangan Ditakut-Takuti
Orangtua biasanya cenderung mengambil “jalan pintas” yang mudah. Selain berbohong, orangtua juga umumnya sering menakut-nakuti anak agar anaknya mau menurut dengan segera. Ini merupakan perilaku orangtua yang salah karena selain dapat menjadi sejenis trauma saat ia dewasa, hal ini juga bisa menyebabkan anak menjadi tidak mandiri hingga bisa mengurung kreatifitasnya.
17. Janganlah Berkata Keras Serta Mengancam
Banyak orang mengatakan anak itu tidak bedanya seperti kertas putih yang kosong. Baik atau tidaknya anak juga bergantung dari yang diajarkan orangtua padanya. Oleh sebabnya cobalah untuk sebisa mungkin hindari perkataan yang keras, mengancam atau bahkan juga meneriaki sang anak. Jika perilaku anak mungkin nakal, coba untuk menahan emosi Anda dan katakan dengan lembut dan bijaksana.
18. Atasi Stres Pada Anak
Stres pada anak ternyata bisa mengganggu fungsi otaknya lho. Sebuah penelitian terhadap anak-anak usia 9 sampai 12 tahun di University of Malaga, Spanyol, memmbuktikan bahwa anak yang stres memiliki hasil ujian yang melibatkan kecepatan memori dan juga perhatian yang lebih buruk daripada anak yang tidak stres.
Wajar saja jika anak merasa cemas akan suatu hal. Pada saat itulah Anda bisa mengajaknya untuk berkomunikasi dan membantu anak untuk menyelesaikan masalahnya dengan bijak. Jangan lupa juga untuk mengajak anak untuk melakukan suatu hal yang menyenangkan agar ia dapat terhindar dari stres.
Menjadi orangtua merupakan tugas serta tanggung jawab yang sangat mulia. Jadilah orangtua yang bisa dibanggakan oleh anak Anda. Didiklah anak Anda dengan baik, jadi anak Anda akan memberikan sukacita untuk Anda serta keluarga.
Baca juga: 21 Tempat Wisata Di Sumatera Barat Yang Harus Kamu Masukkan Ke List Tempat Liburanmu